Kabar24.com, SEMARANG--Masyarakat di lereng Gunung Merapi dan Merbabu diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan akan bencana tanah longsor, menyusul mulai tingginya curah hujan pada bulan ini.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali Nur Kamdani mengatakan kewaspadaan adalah hal penting, agar warga bisa tanggap dalam upaya mengambil langkah penyelamatan.
"BPBD Kabupaten Boyolali telah menyurati beberapa kecamatan perihal kewaspadaan akan bencana tanah longsor, banjir, dan puting beliung," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi, Rabu (10/2/2016).
Pemetaan wilayah rawan bencana tanah longsor di Kabupaten Boyolali meliputi enam wilayah kecamatan, yaitu empat wilayah kecamatan di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, dan dua kecamatan di wilayah Boyolali Utara.
"Meliputi Kecamatan Selo, Cepogo, Musuk, Ampel, Klego, dan Kemusu," sebutnya.
Wilayah tersebut memiliki struktur tanah berpasir dan gembur, sehingga mudah longsor. Menurutnya, saat ini longsor terjadi dalam skala kecil, sehingga bisa diantisipasi oleh masyarakat setempat.
Lalu, daerah rawan bencana puting beliung terletak di kecamatan Karanggede, Klego, Nogosari, dan Ngemplak.
Sementara itu wilayah rawan angin topan terletak di kecamatan Cepogo, Boyolali, Mojosongo, dan Musuk.
Beberapa wilayah lainnya seperti Ngempal, Sawit, dan Sambi, perlu waspada terhadap bencana banjir, karena dilewati anak sungai Bengawan Solo.