Bisnis.com, JAKARTA--Asisten pribadi Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu, Dita Aditia Ismawati diduga melakkan politisasi dan pembohongan yang menyatakan dirinya belum terdaftar pada kader PDI-Perjuangan.
Sebelumnya Dita mengaku merupakan kader Partai Nasdem. Akan tetapi, menurut fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA) yang diperoleh wartawan, Dita sejak tahun 2009 telah terdaftar sebagai kader PDIP. KTA PDIP itu dikeluarkan di Jakarta pada 20 Januari 2009.
KTA itu ditandatangani oleh Ketua DPD PDI-Perjuangan Boy Bernarti Sadikin sebagi Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Kartu itu juga ditandatangani oleh Ketua PDIP Megawati Soekarno Putri dan Sekjen PDIP saat itu Pramono Anung.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia Budiyatna berpendapat, sejak awal laporan Dita ke Bareskrim sudah dianggp aneh. Laporannya pun ke Bareskrim baru dilakukan setelah Sembilan hari setelah kejadian.
Saya melihat ada upaya membungkam anggota DPR yang kristis seperti Masinton. Ini sangat berbahaya bagi demokrasi kita. Kalau DPR sudah gak kristis lagi demokrasi sudah tak berguna lagi, ujar Budiyatna kepada wartawan, Rabu (3/2/2016).
Di meminta Bareskrim dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk objektif menangani kasus dugaan penganiyaan yang dilakukan Masinton. Sebab, aroma balas dendam politik sangat kental dengan pengaduan yang disampaikan Dita.
Pengaduan seperti (Dita) ini bisa terjadi kapan saja menimpa angota DPR. Kalau asal proses dan dituduh bersalah hal ini akan berdampak luas bagi anggota DPR bila tak suka, ujarnya.
Budiyatna juga meminta media dan publik tidak langsung menghakimi Masinton secara membabi-buta karena belum tentu bersalah. Fraksi PDI-P juga harus objektif melihat permasalahan yang mendiskreditkan anggota Komisi III DPR itu.
Menurutnya, Dita diduga melakukan politisasi kasus tersebut. Sedangkan kepada publik dia mengaku baru akan mendaftar sebagai kader PDIP. Padahal, Dita sejak 2009 silam telah memiliki KTA PDIP.
Kalau begitu, jelas ada sesuatu yang aneh atas pernyataan (Dita) itu. Ini bisa jadi pembunuhan karakter bagi Masinton supaya tidak kristis lagi, katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, Fraksi PDIP sudah menerima klarifikasi dari Masinton. Dia mengharapkan Dita mencabut laporannya ke Bareskrim dan bisa diselesaikan secara baik-baik.
"Saya sarankan ke Dita. Selesaikan baik baik. Staf dengan anggota harus sinergis, saling memperkuat, ujarnya.