Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap, Ternyata Begini Cara Pelaku Bom Thamrin Mendapat Senjata dan Dana

Terungkap, Ternyata Begini Cara Pelaku Bom Thamrin Mendapat Senjata dan Dana
Salah seorang pelaku penembakan saat aksi teror di Jalan MH Thamrin, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/16)./ANTARA/XINHUA/Veri Sanovri.
Salah seorang pelaku penembakan saat aksi teror di Jalan MH Thamrin, kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/16)./ANTARA/XINHUA/Veri Sanovri.

Kabar24.com, JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf mengatakan senjata yang dipakai teroris dikirimkan melalui jalur  yang tidak bisa diperiksa bea cukai yang dia istilah dengan "jalan tikus", sedangkan dana untuk membeli senjata didapatkan dari Timur Tengah .

"Poinnya begini. Senjata itu masuk tidak dengan sendiri. Kenapa bisa masuk, banyak jalan tikus, sehingga bea cukai tidak tahu," kata Yusuf di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Senin.

Yusuf menjelaskan aliran dana aksi teror bom Thamrin berasal dari Timur Tengah dan sejumlah yayasan yang lantas digunakan oleh penerima untuk membeli senjata di Filipina yang kemudian diselundupkan ke Indonesia melalui jalur yang tidak ada pemeriksaan oleh bea cukai.

Yusuf lalu menilai polisi perlu diberi wewenang tambahan untuk menyidik lokasi-lokasi "jalan tikus" itu. "Karena kita banyak jalan tikus ini," jelas dia.

Menurut Yusuf, teror bom di Jalan M.H. Thamrin pada 14 Januari 2016 dibiayai dengan dana puluhan juta rupiah yang berasal dari daerah berkonflik di Timur Tengah. Dana ini  tidak diberikan secara langsung, melainkan beberapa kali pengiriman.

Yusuf mengaku PPATK sudah mendeteksi aliran dana dari daerah berkonflik di Timur Tengah, namun belum mengetahui tujuan aliran dana itu.

PPATK juga mendapatkan informasi bahwa penerima dana adalah seseorang yang memiliki paham radikal, namun lembaga ini dan sejumlah lembaga terkait penanggulangan teror sulit mengetahui lokasi dan waktu serangan teror.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper