Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Bandang Terjang Buleleng, 21 Rumah Rata dengan Tanah

Curah hujan terus meningkat pada akhir Januari hingga awal Februari 2016 sehingga potensi banjir dan longsor juga semakin meningkat.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Kabar24.com, JAKARTA – Curah hujan terus meningkat pada akhir Januari hingga awal Februari 2016, sehingga potensi banjir dan longsor juga semakin meningkat.

Hujan deras yang berlangsung pada Sabtu (23/1/2016) sore hingga Minggu (24/1/2016) telah menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.

Banjir bandang menerjang dua desa yaitu Desa Musi dan Desa Penyabangan Kecamatan Gerokgak pada Minggu pukul 16.00 WITA. Di Desa Musi ada 56 rumah terdampak, 8 di antaranya rata dengan tanah. Sementara di Desa Penyabangan terdapat 36 rumah terdampa, 13 rumah di antaranya rata dengan tanah.

“Selain itu ada tiga bangunan fasilitas umum mengalami kerusakan. Banjir bandang juga menghanyutkan sepeda motor, ternak dan perusak kebun masyakarat. Tidak ada korban jiwa akibat banjir tetapi sebanyak 36 kepala keluarga harus mengungsi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Senin (25/1/2016).

BPBD Buleleng, BPBD Prov Bali, TNI, Polri, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Saat ini banjir telah surut. Namun, petugas memerlukan alat berat guna membersihkan material dan lumpur.

Banjir yang tingginya mencapai 1,2 meter tersebut terjadi dengan cepat dan membawa material batu, kayu gelondongan, dan air bercampur lumpur. Posisi kedua desa tersebut memang berada di bawa lereng perbukitan.

“Diindikasikan bahwa sebelumnya terbentuk bendungan alami di perbukitan akibat longsor dan saluran tertutup oleh kayu-kayu pohon. Selanjutnya bendungan alam tersebut tidak mampu menampung aliran permukaan dari air hujan, yang kemudian jebol dan menghantam permukiman di bawahnya,” tambah Sutopo.

Dia mengimbau masyarakat yang tinggal di bawah perbukitan agar selalu waspada, khususnya pada musim hujan saat ini.

“Kenali tanda-tanda potensi banjir bandang, seperti di hulu hujan deras tetapi debit sungai atau aliran di bawah tetap kecil. Lakukan pengecekan di alur sungai atau lembah apakah ada pembendungan atau tidak dan jika ada segera dibongkar,” sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper