Kabar24.com, JAKARTA -- Sespudokkes Polri Komisaris Besar Pol. Budiyono mengungkapkan pihaknya menemukan lima korban bom pada peristiwa di wilayah Gedung Sarinah Jalan MH. Thamrin mengalami gangguan psikologis. Sementara itu, satu korban mendapat perhatian khusus.
"Dari 27 korban dirawat tidak semua menunjukkan tanda-tanda psikologis, tapi yang perlu kami perhatikan lima, salah satunya khusus," kata Budiyono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Terkait perawatan itu, sambung Budiyono, tim psikolog Polri dan Polda Metro Jaya rutin mendatangi rumah korban setiap hari guna konseling dan wawancara.
Menurut dia, cara tersebut ditempuh untuk memulihkan korban dari trauma.
Budiyono menuturkan sebagian korban bom Thamrin mengalami trauma. Menurut dia persoalan trauma psikologis ini tak bisa dipandang sebelah mata.
Menurut Budiyono, setelah peristiwa, korban menunjukan sikap berbeda seperti kerap marah, pendiam, dan tak nyambung ketika diajak berbicara.
Soal pemulihan, ujarnya, bergantung kondisi masing-masing korban.
"Salah satu terapi yang kam lakukan agar keluarga dekat khususnya harus bisa memberikan motivasi kepada korban, apalagi yang secara fisik berat sakitnya," kata Budiyono.
Sementara bagi korban yang mendapat perhatian khusus harus dirujuk ke ahli jiwa, lantaran pendekatan dengan cara konseling sudah tak memungkinkan lagi.