Kabar24.com, JAKARTA - Pasca peristiwa bom di dekat Gedung Sarinan, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Polri bebenah dan melakukan evaluasi cara menghadapi terorisme.
Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti menyatakan peristiwa bom Sarinah menjadi bahan evaluasi Polri terkait penanganan aksi terorisme di Tanah Air.
Evaluasi tersebut mencakup perbaikan standar operasional prosedur hingga penguatan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
"Tiap satu tindakan kami lakukan evaluasi apakah ada kelemahan atau tidak. Betul kami akan memperbaiki SOP agar dapat mengantisipasi dengan cepat dan tepat," katanya, Minggu (24/1/2016).
Sementara itu terkait penguatan Tim Densus 88 Antiteror, menurut dia selain dari sisi regulasi perlu pula perbaikan perlatan persenjataan, penambahan personel, pergantian personel, termasuk peningkatan anggaran.
"Perlu ada penyegaran pasukan. Intinya bagaimana lakukan penguatan antisipasi aksi teror yang akan terjadi," katanya.
Dia menambahkan pada peristiwa yang menewaskan delapan orang itu, kepolisian cukup jeli mengolah tempat kejadian perkara sehingga memungkinkan bergerak mengejar para pelaku yang diduga memiliki kaitan.
"Dari TKP kami dapatkan identifikasi beberapa pelaku yang harus ditindak secara cepat berkat olah TKP yang cukup jeli," kata Badrodin.