Kabar24.com, KAIRO -- BN atau Bahrunnaim yang sebagai otak penyerangan dan peledakan bom di Sarinah ternyata memiliki paspor Indonesia yang berlaku hingga 3 tahun ke depan.
Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Damaskus, AM Sidqi, yang dihubungi dari Kairo, Kamis (21/1) petang, untuk mengkonfirmasi keberadaan Bahrunnaim di Suriah, menegaskan tidak mengetahuinya.
Meskipun tersangka tidak pernah melapor diri di KBRI Damaskus, Kantor Perwakilan RI itu memiliki salinan paspor atas nama Bahrunnaim.
Sidqi mengirimkan kepada Antara Kairo salinan selembar paspor pada halaman data diri tersangka teroris tersebut.
Ketika dikonfirmasi, apakah Bahrunnaim tercatat di KBRI Damaskus karena ada bukti salinan paspor tersebut? Sidqi hanya menjawab singkat, "Tidak. Kami tidak memiki info tentang BN."
Pemegang paspor itu bernama lengkap Muhammad Bahrunnaim, nomor A956944, dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Surakarta pada 23 Desember 2014, dan berlaku hingga 23 Desember 2019.
Dalam paspor juga tercatat tempat dan tanggal lahir Bahrunnaim, yakni di Pekalongan pada 9 September 1983.
Sidqi menjelaskan, KBRI Damaskus memiliki data WNI tersangka anggota ISIS, tapi yang terdata WNI yang masuk ke Suriah secara legal.
"Sedangkan anggota Daesh (ISIS) masuk ke Suriah dari negara tetangga secara ilegal, biasanya melalui border (perbatasan negara) yang dikuasai pemberontak di utara Suriah," ujarnya.
Disebutkan, jumlah total WNI yang ada di Suriah saat ini tercatat 121 orang, terdiri atas 40 staf KBRI Damaskus, 25 mahasiswa, dan 56 tenaga kerja wanita (TKW) yang kini ditampung di tempat penampungan sementara di KBRI.