Kabar24.com, SURABAYA -- Pertumbuhan ekspor di Jatim hanya dialami oleh perhiasan serta ikan dan udang selama 2015.
Dua kelompok itu mencatat kinerja berkebalikan dari mayoritas 10 komoditas ekspor nonmigas terbesar Jatim yang turun.
Kedua kelompok komoditas tersebut mengerem kontraksi ekspor Jatim lebih tajam. Badan Pusat Statistik Jatim merekam ekspor 2015 senilai US$17,1 miliar, turun 8,8% dari realisasi tahun sebelumnya.
Ekspor perhiasan/permata sepanjang tahun lalu tercatat US$3,3 miliar, tumbuh 12,3% dari realisasi tahun sebelumnya. Sementara itu, ikan dan udang naik 1,9% (year on year) menjadi US$988,6 juta.
Di sisi lain, ekspor delapan komoditas utama lain anjlok cukup dalam, seperti lemak dan minyak hewan/nabati hingga 27,6% (y-o-y) menjadi US$1,2 miliar. Ekspor bahan kimia organik terjun 37,9% menjadi US$866 juta.
Sementara itu, ekspor tembaga jatuh 27,9% menjadi US$636,3 juta. Pengapalan daging dan ikan olahan merosot 13,7% menjadi US$520,7 juta. Pengiriman alas kaki terjerembab 9,8% menjadi 523,9 juta.
Berikutnya, ekspor kertas/karton terperosok 4,9% menjadi US$880,1 juta. Pengapalan perabot dan penerangan rumah tergelincir 2,3% menjadi US$554,4 juta. Ekspor kayu dan barang dari kayu turun 0,1% menjadi US$1,1 miliar.