Kabar24.com, JAKARTA -- Pelaku pemboman dan penyerangan di kawasan Gedung Sarinah sejauh ini disebut berjumlah enam orang.
Sementara menurut saksi mata, pelaku berboncengan menggunakan 3 unit sepeda motor, masih berusia muda dan tidak memakai penutup wajah.
Pelaku penembakan ditengarai mengenakan baju lengan pendek sedangkan pelaku yang masuk ke cafe lokasi terjadi pemboman menggunakan baju lengan panjang.
Seorang saksi mata pemboman di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Kamis (14/1/2016) siang melihat pelaku membawa senjata dan tanpa mengenakan topeng.
"Pelaku masih muda, membawa pisto FN, membawa ransel," kata Ruli setelah dievakuasi dari tempat kejadian di jalan Agus Salim.
Ruli mengatakan pelaku terdiri atas beberapa orang, dan yang melakukan penembakan adalah pria dengan baju berlengan pendek.
Sementara pelaku lain yang menggunakan lengan panjang masuk ke sebuah kafe yang menjadi tempat pemboman.
Ruli sempat menyangka kejadian pada 10.30 WIB itu sebagai gempa bumi. Namun, saat dia turun, ternyata dia melihat ada ledakan dan satu orang terpental dan cafe Starbucks sudah meledak.
Saksi mata lain mengatakan ada tiga pelaku bom bunuh diri yang meledakkan diri di pos kepolisian perempatan Jalan MH Thamrin di kawasan Sarinah.
Saksi mata petugas keamanan Bank Mandiri Tri Feranto mengatakan ledakan pertama dan kedua terjadi di Kedai Kopi Starbuck sekitar pukul 10.35 WIB.
Selanjutnya ledakan ketiga terjadi di pos polisi dengan pelaku bom bunuh diri tiga orang yang mengakibatkan satu orang polisi terkena ledakan.
Setelah ledakan ketiga, saat polisi dan banyak orang berkerumun terjadi rentetan senjata yang mengarah pada polisi dan melukai dua korban dari kepolisian.
Tri mengatakan melihat wajah pelaku pengeboman yang kebetulan melintas di depannya dengan ciri-ciri seperti orang imigran berkulit gelap, tidak terlalu tinggi, dan masih berusia muda.
Atase pers badan kebudayaan Prancis, IFI, Dwi Setyowati saat dihubungi Antara mengatakan dirinya mendengar lima kali ledakan bom dan suara tembakan.