Kabar24.com, TEHERAN - Iran akan membalas setiap sanksi baru AS yang campur tangan terhadap program rudal pertahanannya, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hossein Jaber Ansari di Teheran, Kamis (31/12/2015).
Departemen Keuangan AS pada Rabu (30/12) mengumumkan sedang mempertimbangkan sanksi terhadap sejumlah orang Iran dan internasional serta lembaga yang "diduga terlibat" dalam pengembangan program rudal balistik Iran.
"Tindakan semacam itu tidak sah, sepihak dan tak bijaksana, dan Iran sudah menyatakan pandangan ini kepada Amerika Serikat," kata Jaber Ansari, yang dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.
"Program rudal Iran tak memiliki hubungan dengan kesepakatan belum lama ini mengenai program nuklir Iran. Dan tak ada yang bisa menghalangi Iran dari hak sah dan legal untuk memperkuat keamanan nasional dan landasan pertahanannya," kata Jaber Ansari.
Pada Oktober, Iran mengumumkan uji-coba rudal jarak-jauh Emad, yang dapat dikendalikan dan dipandu sampai menghantam sasaran dengan ketepatan tinggi.
Belakangan, Menteri Pertahanan Iran Hossein Dehqan mengatakan rudal Emad "sepenuhnya konvensional". Ia membantah laporan para ahli PBB pada Desember bahwa Iran melanggar Resolusi 1929 Dewan Keamanan PBB dengan menguji-coba rudal Emad, yang mampu mengirim hulu ledak nuklir.
Laporan PBB tersebut mengatakan rudal balistik Emad memiliki jarak jelajah "tak kurang dari 1.000 kilometer dengan muatan tak kurang dari 1.000 kilogram".
Berdasarkan Resolusi 1929, Iran dilarang mengerjakan rudal balistik yang mampu mengirim hulu ledak nuklir.