Bisnis.com, PADANG—Bank Indonesia mengajak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Sumatra Barat untuk mendukung transformasi menuju penguatan ekonomi dalam negeri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko menyebutkan tekanan ekonomi global masih akan berlanjut menyusul rencana kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan, dan masih berlanjutnya perlambatan ekonomi China.
“Harus ada sinergisitas di setiap daerah untuk mendukung transformasi menuju penguatan ekonomi daerah,” katanya, Rabu (16/12/2015).
Dia menyebutkan pertumbuhan ekonomi Sumbar sepanjang tahun ini terus menunjukkan perlambatan, dari kuartal satu yang tumbuh 5,49%, justru melambat di kuartal II menjadi 5,31%, dan mengalami perlambatan lagi di kuartal III menjadi hanya 4,71.
Menurutnya, perlambatan itu disebabkan lemahnya harga komoditas ekspor seperti CPO dan karet, serta basis ekspor yang masih didominasi bahan sumber daya alam.
Perlambatan itu, imbuhnya, perlu diantisipasi dengan sinergisitas antar lembaga untuk mendorong pertumbuhan sektor riil dan sektor keuangan yang menggerakkan ekonomi.
Sementara itu, inflasi Sumbar sampai November 2015 cukup stabil dengan yoy 1,85%, dan secara year to date inflasi Januari ke November masih minus atau deflasi 0,71%. Dia memperkirakan sampai akhir tahun inflasi di bawah 1%.
Meski begitu, Puji meminta komitmen dan kerjasama pemda untuk memastikan ketersediaan pasokan barang, mobilitas, dan ekspektasi yang baik di masyarakat.