Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Hunian Hotel Sumbar Diprediksi Tumbuh 10% Tahun Depan

Pengelola industri perhotelan di Sumatra Barat meyakini kinerja sektor tersebut bisa tumbuh 10% tahun depan, jika mampu memanfaatkan potensi leasure dan MICE dengan menopang pengembangan pariwisata.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PADANG—Pengelola industri perhotelan di Sumatra Barat meyakini kinerja sektor tersebut bisa tumbuh 10% tahun depan, jika mampu memanfaatkan potensi leasure dan MICE dengan menopang pengembangan pariwisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bukittinggi Roni Falian memperkirakan akan ada kenaikan okupansi sekitar 10% pada 2016, setelah tingkat hunian hotel di Sumbar anjlok hingga 15% tahun ini.

“Ada potensi kenaikan tingkat hunian tahun depan. Karena mulai pulihnya perekonomian dan target pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan,” katanya kepada Bisnis.com, Senin (7/12/2015).

Menurutnya, manajemen hotel juga mesti siap meningkatkan layanan dengan menggarap potensi leasure dan sektor meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) yang mulai berkembang di daerah itu.

Roni mengungkapkan tahun ini sektor perhotelan di Sumbar mengalami pukulan karena kelesuan ekonomi dan kebijakan pemerintah, sehingga berdampak terhadap tingkat hunian hotel yang anjlok hingga 15%.

Selama periode Januari-Maret, imbuh Roni, rerata okupansi hotel di daerah itu di bawah 50%. Baru sejak April terjadi peningkatan di kisaran 60%. Pertumbuhan signifikan terjadi di penghujung tahun dengan rerata hunian 95%.

Namun, tingginya tingkat hunian di penghujung tahun ini belum mampu mendongkrak kinerja perhotelan sepanjang 2015. “Rerata okupansi tahun ini hanya 65%,” katanya.

Sekretaris PHRI Sumatra Barat Yosi Widiotomo mengatakan meski ada potensi peningkatan pertumbuhan tahun depan, belum akan mengoptimalkan kinerja sektor perhotelan.

“Ada potensi tumbuh, tetapi mungkin tidak besar, karena persaingan sektor perhotelan makin ketat. Ada banyak hotel baru yang akan beroperasi di Sumbar, sedangkan pasar yang diperebutkan tetap sama,” jelasnya.

Dia meyakini kinerja di Sumbar bakal lebih stabil mengingat mulai membaiknya kondisi perekonomian, dan kebijakan pemerintah daerah mengembangkan sektor pariwisata yang diyakini bakal meningkatan kunjungan wisatawan.

Chief Operating Officer (COO) Rocky Group itu mengungkapkan untuk hunian hotel di jaringan mereka – Rocky Plaza Hotel dan Grand Rocky – sampai November 2015, rerata okupansi baru menyentuh 65%.

Angka itu, katanya, masih lebih rendah dari pencapaian tahun sebelumnya yang mencatatkan tingkat keterisian hingga 80%.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper