Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah akan meminta negara-negara maju ikut berperan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di dalam negeri pada conference of parties (COP) United Nation Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) ke-21 di Paris, Prancis.
Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengatakan pemerintah akan mengangkat persoalan lahan gambut agar menjadi perhatian dunia.
Indonesia juga meminta negara lain tidak menyalahkan pihak tertentu dalam kebakaran lahan gambut di musim kering yang kemudian berdampak pada kabut asap.
“Indonesia berharap dunia ikut memikirkan persoalan ini. Bukan hanya menyalahkam saat terjadi kebakaran hutan, tetapi ikut menikmati manfaat dari hutan di Indonesia dan Brasil sebagai paru-paru dunia,” katanya di Jakarta, Rabu (25/11).
Pramono menuturkan banyak pihak yang memojokkan Indonesia saat terjadi kebakaran hutan dan lahan beberapa waktu lalu. Padahal, pemerintah telah melakukan segala upaya untuk menangani persoalan tersebut.
Menurutnya, COP ke-21 di Paris akan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk meminta peran aktif dari negara lain dalam menjaga lahan gambut di dalam negeri.
Pasalnya, kebakaran di lahan gambut tidak dapat dipadamkan dengan cara biasa, karena api ikut membakar bagian gambut di dalam tanah.
Indonesia juga sebelumnya meminta negara-negara anggota Association of Southeast Asian Nation (Asean) tidak saling menjatuhkan dalam menghadapi persoalan yang dialami negara lain.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan Asean menjadikan negara-negara anggotanya sebagai satu keluarga. Sebagai sebuah keluarga, negara-negara anggota Asean harus mengutamakan semangat kerja sama saat salah satu negara anggotanya mengalami kondisi sulit.
“Dalam kondisi sulit inilah semangat kerja sama diutamakan, bukan justru semangat untuk menjatuhkan,” katanya di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (21/11).
Presiden menuturkan Indonesia baru saja mengalami masa sulit, karena kebakaran hutan di sejumlah wilayahnya. Kebakaran hutan tersebut seharusnya tidak dijadikan alasan untuk membentuk opini yang tidak bersahabat dengan Indonesia.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah melakukan semua upaya untuk memadamkan api, seperti mengerahkan 30.000 personel, modifikasi cuaca dengan menebarkan 325 ton garam yang menggunakan empat unit pesawat, water bombing dengan menyiramkan 120 juta liter air yang menggunakan 23 helikopter, dan melakukan proses penegakan hukum.