Kabar24.com, JAKARTA -- Sebuah video yang berisi suara Santoso, pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur beredar di jejaring sosial Facebook.
Dalam video propaganda itu, Santoso mengancam Istana Merdeka dan menghancurkan Polda Metro Jaya.
Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Wawan Hari Purwanto, menyatakan ancaman itu bukan sesuatu yang baru.
Menurut dia, mereka sudah sering melancarkan ancaman secara lisan maupun dengan bom.
"Sebab itu harus sadar, ancaman tetap ada," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (23/11/2015).
Meski demikian, Wawan belum dapat memastika keaslian suara tersebut apakah Santoso. Harus ada verifikasi secara forensik untuk menguji kebenaran suara tersebut milik gembong teroris Santoso.
Dia menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan dari ancaman itu. Karena itu, BNPT akan menampung seluruh informasi dari manapun terkait dugaan ancaman kelompok teroris.
"Kami juga minta kepada warga masyarakat untuk tidak terpancing dengan propaganda semacam ini, karena yang tadi saya katakan hal semacam ini udh sering terjadi," katanya.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Muhammad bahrunnaim Anggih Tamtomo pada Minggu (22/11) dengan judul Seruan Sang Komandan.
"Yang kalian percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, rela atau tidak rela Panji Hitam ini akan berkibar dengan izin Allah di atas Istana Merdeka."
"Dan akan kami hancurkan Polda Metro Jaya," katanya.