Kabar24.com, TERNATE -- Gempa tektonik susulan diprediksi masih akan terjadi di Halmahera Barat dalam satu atau dua hari ini menyusul gempa pertama pada Sabtu (21/11).
Pengamat gempa bumi Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, Maluku Utara, Lutfi Pari menyatakan, gempa diprediksi masih menguncang Kota Ternate dan Halmahera Barat pada beberapa hari ke depan.
"Meski berskala rendah yakni 2-3 Skala Richter (SR), gempa ini termasuk jenis tektonik dengan kekuatan goyangan ke atas ke bawah disertai suara dentuman keras sehingga cukup membuat panik warga," katanya, di Ternate, Minggu (22/11/2015).
Dia mengatakan, tidak hanya berhenti sampai di situ, karena berdasarkan hasil analisis BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Ternate, gempa tektonik kategori suam atau beruntun ini akan mengguncang wilayah Maluku Utara, khususnya di Ternate dan Halmahera Barat selama dua bulan ke depan.
Selain itu, faktor penyebab terjadinya gempa bumi adalah karena adanya aktifitas magma di dalam perut bumi serta kemungkinan adanya tektonik di sekitar laut Halmahera Barat yang dipicu oleh aktifitas gunung berapi di sekitar Jailolo.
Sehingga peningkatan magma kemungkinan masih berlangsung. Jadi kemungkinan bisa sampai sebulan atau dua bulan lebih untuk gempa-gempa tipe ini.
Karena itu, Lutfi mengimbau kepada masyarakat, baik di Ternate maupun di Halmahera Barat agar tidak terlalu panik dengan ancaman tersebut.
Sebab gempa yang diprediksi akan terjadi itu tidak berpotensi tsunami, karena kekuatan gempa tersebut tidak sampai pada kekuatan 6 sampai 7 SR, jadi masyarakat diminta tidak panik menghadapi gempa.
Terkait gempa yang terjadi Sabtu, (21/11, pertama kali terjadi pada pukul 12.55 WIT di 28 KM dari Timur Laut Ternate dengan kekuatan guncangan 4,0 SR.
Selanjutnya, pukul 13.18 WIT, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 4,7 SR dengan lokasi gempa hampir mendekati gempa awal tadi, kemudian gempa kembali terjadi pada pukul 13.46 Wit dengan kekuatan 4,4 SR terjadi di laut Halmahera Barat.
"Dalam sehari, wilayah kita dilanda gempa sebanyak tiga kali, tetapi tidak berpotensi tsunami karena ini hanya gempa beruntun," kata Lutfi.