Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SETYA NOVANTO MUNDUR: Reuters Pun Meralat Beritanya

Kantor Berita Reuters meralat berita sebelumnya yang menyatakan bahwa Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya terkait kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden RI.
Ketua DPR Setya Novanto/Antara
Ketua DPR Setya Novanto/Antara

Kabar24.com, JAKARTA – Kantor Berita Reuters meralat berita sebelumnya yang menyatakan bahwa Ketua DPR Setya Novanto mundur dari jabatannya terkait kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden RI.

Mengutip pernyataan politisi senior Golkar Fahmi Idris, Reuters memberitakan bahwa Setya Novanto belum menyatakan mundur dari jabatannya.

Sebelumnya, tulis Reuters, Fahmi Idris pada Jumat (20/11/2015) menyatakan bahwa Setya Novanto mengundurkan diri dari jabatan Ketua DPR RI.

Reuters menambahkan, kondisi yang terjadi saat ini menimbulkan kebingungan tentang status Setya Novanto. Kantor berita itu menggambarkan bahwa Setya Novanto berada di bawah tekanan publik karena masalah pelanggaran etik yang diduga dilakukannya.

Kurang dari satu jam, tulis Reuters, Fahmi Idris mengoreksi keterangannya dengan mengatakan bahwa Setya Novanto tidak mengundurkan diri.

“Fahmi Idris, politisi senior Golkar, mengatakan kepada Reuters bahwa Setya Novanto telah mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Namun, kurang dari satu jam, Idris menyatakan bahwa Novanto tidak mundur dan tetap mendapat dukungan dari partainya,” tulis Reuters, Jumat (20/11/2015) sore pukul 15.56.

Setya Novanto menjadi bahan pergunjingan dan berada dalam pusaran kontroversi terkait upaya perusahaan tambang raksasa Freeport McMoRan Inc. mendapatkan perpanjangan kontraknya di Indonesia, demikian ditulis Reuters.

Ditambahkan, Menteri ESDM Sudirman Said pekan ini menyampaikan pengaduan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan bahwa Setya Novanto telah mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham dari Freeport Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper