Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENCATUTAN NAMA PRESIDEN: Bantah Didorong JK, Ini Yang Dilakukan Sudirman Said Sebelum Lapor ke MKD

Sudirman Said menegaskan, laporan dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres oleh Setya Novanto kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dilakukan setelah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (20/11/2015)./Bisnis.com- Akhirul Anwar
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (20/11/2015)./Bisnis.com- Akhirul Anwar

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri ESDM Sudirman Said ternyata tidak asal melaporkan kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden RI oleh Ketua DPR Setya Novanto.

Sudirman Said menegaskan, laporan dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres oleh Setya Novanto kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dilakukan setelah melakukan konsultasi dengan berbagai pihak.

Tetapi ia membantah jika langkahnya tersebut didorong atau diinstruksikan oleh orang tertentu.

Laporannya kepada MKD, katanya semata-mata merupakan inisiatif sebagai profesional yang ingin menyelesaikan persoalan sebagai penanggungjawab sektor energi.

"Tidak ada pihak yang spesifik mendorong atau menginstruksikan. Ini inisiatif judgement profesional saya, ini mesti diselesaikan," kata Sudirman di Kompleks Istana Kepresidenan usai menghadap Presiden Joko Widodo, Jumat (20/11/2015).

Sebelum melaporkan nama Setya Novanto, sejumlah pihak diajak konsultasi oleh Sudirman Said. Ia tidak menjelaskan siapa saja yang diajak konsultasi. Mantan Direktur Utama PT Pindad itu membantah dirinya dipengaruhi Jusuf Kalla atau pihak lain.

"Bahwa saya berkonsultasi ke semua pihak tentulah, tapi tidak spesifik Pak JK atau pihak siapapun lah yang mendorong itu. Tapi lebih kepada profesional judgement saya, masalah begini mesti diselesaikan," tuturnya.

Laporan Sudirman Said ke MKD membuat parlemen memanas.

Setya Novanto yang diduga terlibat diminta mundur dari jabatannya. Tetapi ada pula yang membela politikus Golkar tersebut karena bukti yang disampaikan kepada MKD belum tentu kebenarannya.

Sudirman mengaku tidak memiliki tujuan tertentu atas langkahnya melaporkan Setya kepada MKD.

Ia menegaskan bahwa ada dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres yang sesuai dengan aturan harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang dalam hal ini mahkamah kehormatan dewan.

"Terserah MKD, saya enggak tahu. Kan aturannya mengatakan kalau ada aturan ini, kalau ada masalah begini disampaikan. Kewajiban saya sebagai penanggung jawab sektor energi dan sebagai warga negara sudah saya tunaikan, tinggal dari MKD mudah-mudahan bekerja sebaik-baiknya untuk masyarakat," jelas Sudirman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper