Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XI JINPING: Pakta Perdagangan Bebas Ancaman Perpecahan Antar Kawasan

Presiden China Xi Jinping, Rabu (18/11/2015), mendesak negara Asia bergabung dengan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP) dan memperingatkan bahwa pakta perdagangan bebas saingannya mengancam menimbulkan perpecahan antar-kawasan.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo/jokowinomics.com
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo/jokowinomics.com

Bisnis.com, MANILA --  Presiden China Xi Jinping, Rabu (18/11/2015), mendesak negara Asia bergabung dengan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP) dan memperingatkan bahwa pakta perdagangan bebas saingannya mengancam menimbulkan perpecahan antar-kawasan.

"Beragam kesepakatan perdagangan bebas baru menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan perpecahan. Oleh karena itu, kita perlu mempercepat pewujudan FTAAP dan memajukan penyatuan ekonomi kawasan," kata Xi.

China dan Amerika Serikat mendorong visi perdagangan bebas masing-masing untuk negara dengan ekonomi dinamis dan padat penduduk.

Pada bulan lalu, 12 negara Pasifik mencapai kesepakatan bergabung dengan perjanjian Kemitraan Lintas-Pasifik (TPP) pimpinan AS.

China dikecualikan dalam TPP sebagai upaya Washington memperluas pengaruh dengan poros di Asia.

Sebaliknya, Beijing mendorong kesepakatan perdagangannya sendiri, yakni FTAAP.

Xi Jinping berpidato di hadapan pemimpin-pemimpin bisnis di Manila, beberapa jam sebelum ia dijadwalkan bertemu Presiden Barack Obama dalam KTT APEC di ibu kota Filipina tersebut.

Temu puncak APEC, yang seharusnya berpusat membahas perdagangan kawasan, teralihkan dengan isu perebutan Laut Tiongkok Selatan dimana program pulau-pulau buatan Beijing di kawasan sengketa itu telah mengguncang negara tetangga.

Pada Selasa, Obama menawarkan sebuah kapal perang untuk Filipina sebagai bagian dari 250 juta dolar AS paket bantuan bagi sekutu Asia Tenggara yang mencemaskan tindakan China mengendalikan kawasan perairan strategis itu.

Beijing bersikeras Temu puncak APEC asalah forum perdagangan dan bukan tempat membahas masalah keamanan kawasan.

Xi tidak secara langsung menyebut Laut China Selatan dalam pidatonya, namun ia menyeru negara-negara Pasifik untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi.

"Kita harus fokus mengembangkan dan memelihara perdamaian kondusif regional. Jangan sampai ada yang mengganggu proses perkembangan tersebut," kata Xi.

Ia juga menambahkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia itu masih dalam keadaan stabil.

"Secara umum, fundamental ekonomi positif dan rencana jangka panjang Tiongkok masih tetap," katanya.

Pertumbuhan ekonomi China melambat ke tingkat terendahnya sejak krisis ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA/AFP
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper