Bisnis.com, MALANG— Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan radikalisme politik yang berujung pada kekerasan terjadi karena adanya kemiskinan.
“Karena itulah untuk menghindarkan munculnya faham dan tindakan radikalisme, maka negara harus makmur, adil, dan member kesempatan masyarakat untuk berbuat lebih baik,” katanya di sela Peresmian Gedung dan Ground Breaking Pembangunan Gedung Pascasarjana dan Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang, Sabtu (31/10/2015).
Wapres mengaku prihatin, pada 1 Muharram yang mestinya dirayakan sebagai Tahun Baru Islam, namun di negara-negara Islam ditandai konflik yang tak kunjung usai sehingga kaum muslim harus hijrah dari negaranya ke negara yang dinilai lebih baik.
Negara-negara yang mayoritas pendudukan musim yang masih dilanda konflik itu, seperti Yaman, Mesir, Libia, Iraq, Suriah.
Upaya meningkatkan kemakmuran itu seperti meningkatnya produksi pangan. Pangan bisa meningkat jika bibit bagus dan prosesnya benar.
“Dalam hal inilah peran dari perguruan tinggi menjadi penting,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan, perlu terus didorong semangat entrepreneurship di kalangan masyarakat, terutama mahasiswa.
Perlu dikembangkan pemahaman bahwa enterprenuership, berdagang, sebenarnya sunnah Nabi SAW.
"Jadi kalau kyai-kyai sering menyebut bahwa nikah merupakan Sunnah Nabi, maka berdagang juga sunnah Nabi karena sebelum menikah, beliau berdagang terlebih dulu,” ujarnya.