Kabar24.com, JAKARTA-- Singa di Afrika terancam punah dan dilaporkan sangat jarang dijumpai di wilayah barat Afrika.
Hewan simbol kekuatan dan kebebasan Afrika tersebut bahkan tidak lagi berkeliaran di Pantai Gading, Ghana serta Kongo atau sebagian negara di Afrika Barat lainnya.
Selain di Afrika Barat, satwa liar yang dijuluki raja hutan juga mengalami penurunan populasi di wilayah Afrika Tengah, dan Afrika timur.
Penelitian baru yang dipublikasikan pada Senin (27/10/2015), penurunan tajam terjadi sejak 1990 di hampir semua populasi singa di Afrika Barat dan Tengah.
Afrika Timur kini terdapat 37% singa yang tersisa. Diduga, jumlah singa akan berkurang separuhnya selama periode yang sama, menurut survei yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences AS dan ditulis oleh peneliti termasuk Philipp Henschel.
Populasi singa kini meningkat hanya dalam empat negara Afrika bagian selatan: Botswana, Namibia, Afrika Selatan dan Zimbabwe. Sebagian di antaranya berada dalam penangkaran.
"Singa menjelajahi sebagian besar dunia, dari Afrika, di Eropa dan Asia, dan bahkan Amerika Utara sampai sekitar 11.000 tahun yang lalu," kata Henschel, seperti yang dilansir The Star, Rabu (28/10/2015).
"Hari ini, mereka hanya ada di India dan Afrika. Di India, tersisa hanya sekitar 500 singa, semuanya berada di negara bagian Gujarat. Kurang dari 20.000 singa berkeliaran belantara di seluruh Afrika."
Di Afrika Barat, hanya 400 singa tetap, menurut penelitian Henschel, membuat mereka cenderung menjadi singa paling terancam punah di planet ini. Musababnya, antara singa dan manusia ada persaingan dalam mendapatkan wilayah kekuasaan.
Penurunan populasi singa ini juga disebabkan perburuan yang meningkat dan pemanasan global yang memicu konflik mematikan. Selain itu, beberapa singa dibunuh untuk diambil kulitnya, atau dimanfaatkan sebagai obat.