Kabar24.com, JAKARTA-- Putri Nur Fauzia, 9, yang ditemukan tewas dan mayatnya diletakkan dalam kardus, disebut sangat pintar oleh guru dan kepala sekolahnya.
Dia bahkan dipercaya memegang kunci lemari ruang kelas. SIMAK: Penggal Kepala Bocah 4 Tahun, Pria Ini Dibakar Massa
"Dia ditunjuk sebagai ketua kelas. Dia pintar, mandiri," kata Sunarti, 50 tahun, Kepala SD Negeri 05 Pagi, Minggu (4/10/2015).
SIMAK: MAYAT PUTRI DI KARDUS: Ini Ciri –ciri Pria Pembawa Kardus Cokelat
Menurut Sunarti, Putri merupakan sosok yang lincah dan periang. SIMAK: BOCAH PUTRI DIBUNUH: Punya Kelainan Seks, Pelaku di Sekitar Rumah
"Sejauh ini tak pernah ada masalah," kata Sunarti.
SIMAK: HARI KOPI: Indonesia Bagi-bagi Kopi Termahal di Dunia di Milan
Dia bahkan menyebut Putri atau biasa dipanggil Eneng sebagai sosok pemberani.
Menurut Sunarti, Eneng sangat disegani oleh teman-teman sebayanya.
"Dia sangat bisa diandalkan," kata dia. SIMAK: Es Krim dari Biji Nangka Atasi Anemia
Eneng sangat mandiri, tak pernah diantar dan dijemput pulang sekolah.
Sunarti menambahkan, Eneng sangat pintar.
"Dia menonjol dalam akademik," kata Sunarti.
"Hampir semua bidang akademik dia menonjol," kata Sunarti.
Putri Nur Fauzia hilang sejak Jumat (2/10/2015) siang dan ditemukan tewas pada 22.30 di hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat.
Putri dinyatakan hilang sebab tak kunjung pulang ke rumah dari sekolahnya di SD 05 pagi Kalideres. Padahal, biasanya pulang pada pukul 9.30.
"Karena itu Jumat, jadi pulang cepet," kata paman korban, Abdul Khair, 43 tahun.
Abdul Kahir mengatakan, kedua orang tua Putri telah berpisah sejak lama. Saat ini, korban tinggal bersama ibu dan neneknya di Rawa Lele, RT 006 RW 07, Kalideres. Pamannya menjelaskan Putri sosok yang terbuka.
"Dia orangnya selalu bilang kalo ada apa-apa," kata dia.