Kabar24.com, JAKARTA—Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Josias Simon, menduga pelaku pembunuhan terhadap Putri Nur Fauzia adalah orang yang tinggal di sekitar lingkungan rumah Putri.
SIMAK: Taksi Online, Uber, Ditolak di Beberapa Negara
Alasannya, siswa kelas 2 SDN 05 Pagi Kalideres ini sempat tak menghiraukan panggilan adik sepupunya saat pulang sekolah.
SIMAK: Batu Langka Ini Memiliki 30 Ribuan Berlian
"Anak usia 9 tahun biasanya tak mudah akrab dengan orang lain," tutur Simon, Minggu (4/10/2015).
SIMAK: BENCANA ASAP: Siswa di Riau Sekolah Dua Hari Seminggu
Menurut Simon, pelaku pembunuhan Putri sudah beberapa kali menemui Putri dan menjanjikan sesuatu padanya.
"Pelaku sepertinya sudah berusaha untuk mendekati Putri," tuturnya. SIMAK: Orang Tinggi Cenderung Punya Risiko Kanker
Selain itu, Simon menduga, pelaku menghabisi nyawa Putri seorang diri. Musababnya, saat menghilangkan jejak, orang yang mengalami kelainan seksual cenderung melakukan aksinya seorang diri.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan tengah menyelidiki penyebab Putri pulang melalui jalur yang berbeda.
Krishna menjelaskan, dari sekolah menuju rumahnya, seharusnya Putri belok kiri.
"Saat pulang sekolah, Putri justru belok ke kanan," tutur Krishna di Polda Metro Jaya.
Keterangan tersebut, menurut Krishna, diperoleh polisi dari kesaksian adik sepupu Putri yang sempat mengejarnya.
"Saat itu, adik sepupu Putri telah berupaya memanggil Putri dan mengejarnya, tapi Putri tak menghiraukannya," ucapnya.
Krishna menuturkan, pada Jumat (2/10/2015), Putri pulang sekolah pada pukul 09.30 WIB. Namun, 15 menit kemudian, adik sepupunya yang berupaya untuk mengejar Putri kehilangan jejaknya.
Kehabisan Napas
Penyebab meninggalnya Putri, menurut Krishna, disebabkan kehabisan napas. Putri kehabisan napas lantaran dicekik oleh pelaku pembunuhan.
"Berdasarkan hasil otopsi, Putri meninggal 2 Oktober sekitar pukul 14.00," ujarnya.
Krishna mengungkapkan, berdasarkan hasil otopsi pada tubuh Putri ditemukan beberapa luka pada leher, mulut, dan sekujur tubuhnya. Selain itu, juga ditemukan air mani pada kemaluan Putri.
"Pada tubuh Putri pun ditemukan bekas sepatu," katanya.
Berdasarkan hasil otopsi, Krishna menduga bahwa pembunuh Putri memiliki perilaku seks yang menyimpang. Musababnya, banyak luka yang terdapat padadi tubuhnya.
Putri Nur Fauzia hilang sejak Jumat (2/10/2015) siang dan ditemukan tewas pada malam harinya. Dia ditemukan tewas di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat.
Putri sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya lantaran tak kunjung pulang ke rumah dari sekolahnya di SDN 05 Kalideres.
Setelah ibu dan ayahnya berpisah, Putri pun tinggal bersama ibu dan neneknya di Rawa Lele, RT 006 RW 07, Kalideres.