Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI MINA 2015: Jangan Biarkan Raja Saudi Merusak Mekkah

Anggota DPR Said Abdullah mengatakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah gagal menjaga marwah Kota Makkah dan Madinah sebagai khadimul haramain (pelayan tamu Allah) bagi umat Islam seluruh dunia.
Korban jemaah haji berdesakan di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015)/Reuters
Korban jemaah haji berdesakan di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015)/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA-- Anggota DPR Said Abdullah mengatakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah gagal menjaga marwah Kota Makkah dan Madinah sebagai khadimul haramain (pelayan tamu Allah) bagi umat Islam seluruh dunia. 

Dia meminta Organisasi Konferensi Islam (OKI) segera mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam tersebut. 

"Kita semua berharap  agar wajah Mekkah sebagai simbol keagungan dan wibawa Ka'bah sebagi simbol kesucian  bisa dikembalikan oleh OKI," kata Said Abdullah di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Menurut Said, kesucian Kota Mekkah saat ini telah pudar.  Wajah Makkah telah berubah menjadi kota metropolis tanpa budaya Islam. 

“Wajah Mekkah menjadi wajah batu dan sudah tidak ramah bagi  tamu Allah," jelasnya.

Dia menilai, Ka'bah dan Masjidil Haram tenggelam oleh jam besar (Mecca Royal Watch) yang dibanggakan pemerintah Arab Saudi.

"Jika diambil alih oleh OKI maka kita harapkan kembalinya situs-situs Islam peninggalan Rasululullah dan para sahabat. Jadi, OKI segera mengambil alih pengelolaan dua kota suci umat Islam,  Mekkah dan Madinah. Jangan biarkan raja-raja Saudi yang tak punya mandat dari rakyatnya merusak dua kota suci tersebut," tegasnya.

Terburuk

Politisi PDI Perjuangan itu juga menilai pelaksanaan haji tahun 2015  ini paling buruk yang disediakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Buruknya pelayanan ini dimulai dengan tragedi crane yang membawa korban ratusan jamaah tewas. Tak berhenti disitu, kini ratusan korban jamaah tewas terinjak saat melempar jumrah di Mina. 

"Maka itu, pemerintah Arab Saudi harus bertanggung jawab sebagai khadimul haramain," tuturnya.

"Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sebagai tuan rumah yang menamakan dirinya khadinul haramain harus bertanggungjawab.  Umat Islam seluruh dunia datang ke Arab Saudi bukan untuk mati, tetapi melaksanakan rukun Islam kelima," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper