Kabar24.com, JAKARTA - Amerika Serikat berencana menambah kuota 10.000 pengungsi dari Suriah. Namun, jumlah tersebut dinilai masih rendah mengingat AS merupakan negara besar.
Saat ditanya mengapa AS mengambil lebih sedikit jumlah pengungsi dibanding Inggris yang akan menampung 20.000 pengungsi, Sekretaris Bidang Media Gedung Putih Josh Earnest menyebutkan, negerinya hanya ingin memenuhi keperluan pengungsi yang bersifat mendesak.
"Amerika ingin memenuhi kebutuhan migran yang paling mendesak seperti perawatan medis, makanan, air dan tempat tinggal sementara," katanya saat konferensi pers seperti dilansir BBC, JUmat (11/9/2015).
Sebelumnya, Senator AS telah menulis surat kepada Presiden Barack Obama dan mengajukan permohonan untuk menampung 65.000 pengungsi Suriah di AS.
Namun, Amerika menganggap dana bantuan kemanusiaan merupakan cara yang paling efektif.
Earnest mengatakan, "Tidak mungkin jika jutaan warga Suriah ditampung di Amerika. Kita tahu skala masalah ini sangat signifikan," katanya.
Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton menyerukan diadakannya pertemuan darurat global pada pertemuan Majelis Umum PBB bulan ini yang pasti membahas masalah migran.
Selain itu, Amerika ingin mengutamakan keamanan dan keselamatan negaranya terlebih dulu. AS juga menginginkan adanya screening saat pengungsi tiba di Negeri Paman Sam.
Amerika khawatir adanya teroris yang masuk ke negaranya dan melakukan serangan. Namun, para ahli menilai rasa takut yang dialami Amerika terlalu berlebihan.
United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mencatat ada 4 juta penduduk Suriah ditetapkan sebagai pengungsi.
PBB juga telah meminta kepada pemerintah di seluruh dunia untuk menampung 130.000 pengungsi pada akhir 2016.