Kabar24.com, JAKARTA -- Kepala Biro Operasi Polda Lampung Komisaris Besar Pol. Suhaimin Zainudin mengatakan di Lampung ada sejumlah daerah yang kerap dijadikan tempat persembunyian para pembegal.
Dari sekian daerah tersebut salah satunya adalah di Desa Negeri Ratu, Kecamatan Muara Sungkai, Lampung Utara. Tempat persembunyian pembegal tersebut bahkan sukar dijangkau aparat kepolisian.
Tetapi kini, seiring waktu kepolisian berhasil memasuki tempat tersebut dengan pendekatan persuasif berupa pendekatan sosial kemasyarakatan. Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan pemberantasan begal di Lampung bekerjasama dengan Polda Metro Jaya.
"Sebagian besar sudah kita ungkap jaringannya," ucap Suhaimin di Mapolda Lampung, Bandar Lampung, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Soal Lampung disebut sebagai sarang begal, Suhaimin tak kaget dengan hal tersebut.
Istilah begal di sini sudah dikenal sejak 20 tahun lalu, jauh sebelum ramai di Jakarta. Namun dia yakin, kondisi Lampung saat ini sudah relatif aman dari aksi begal.
"Dua puluh tahun lalu, memang banyak begal di Lampung. Mereka [pembegal] lari ke Lampung, karena ngumpet atau jadi tempat persembunyian mereka," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih mengatakan aksi pembegalan dipicu narkoba dan kondisi penerangan jalan yang masih minim.
Menurut dia tak sedikit aksi pembegalan yang berujung pembunuhan berawal dari konsumi narkoba.
Sementara itu, pelaku kerap memanfaatkan para korban yang tak waspada. Karena itu, dia mengimbau warga untuk senantiasa awas terhadap aksi begal dengan menghindari ruas-ruas jalan yang masih minim penerangan.
"Kita mengimbau kepada warga kalau malam hari tidak ada lampu penerangan hindari, jangan sendiri. Di sini kan penerangannya masih kurang, terus di kampung-kampung jalan masih gelap itu membuat bisa terjadi begal," tutur Sulis.