Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo mendorong kementerian dan lembaga negara mencairkan 70% belanja negara pada semester II/2015 guna mengejar laju pertumbuhan di atas 5% pada tahun ini.
Seusai dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan Presiden ingin agar pertumbuhan ekonomi 2015 lebih baik dibandingkan tahun lalu. Seperti dilaporkan BPS, laju ekonomi pada 2014 mencapai 5,02%.
"Iya 5% atau di atas 5% sedikit lah," ujar Bambang di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (6/8/2015).
Untuk mengejar target tersebut, Bambang menegaskan perlunya memacu penyerapan belanja pemerintah, terutama belanja modal ke level 85% dari pagu Rp290,3 triliun. Adapun realisasi belanja modal hingga 31Juli 2015 tercatat baru sebesar Rp38,6 triliun atau 13,3%.
"Kita berarti harus naik kira-kira 70% lebih di semester II/2015 dibanding realisasi semester I/2015," kata Bambang.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta Kemenkeu sebagai koordinator untuk memastikan anggaran belanja modal sebesar lebih dari Rp200 triliun terserap pada Juli-Desember 2015.
Menindaklanjuti instruksi Presiden, lanjut Bambang, Kemenkeu akan memberikan perhatian khusus kepada beberapa kementerian agar lebih kencang dalam menyerap belanja modal.
Tiga kementerian dengan belanja modal terbesar menjadi sorotan yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian.
"PU kan masih 20%, itu perlu dijaga. Pak Basuki targetnya 93%," ujar Menkeu.
Kemenkeu tidak lagi memblokir sejumlah anggaran belanja modal.Dengan demikian, Bambang berharap kementerian teknis segera merealisasikan proyek infrastruktur dan mencairkan anggaran.
"Tapi yang paling penting proyeknya jalan, bukan duitnya keluar," pungkasnya.