Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerusuhan di Blok Cepu, Situasi Sudah Terkendali

Sekitar 2.000 pekerja proyek sumur minyak Blok Cepu di Lapangan Banyuurip, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojongoro, Jawa Timur, mengamuk dan merusak berbagai fasilitas perusahaan, Sabtu (1/8/2015).
Salah satu kantor ExxonMobil yang dirusak massa/media sosial
Salah satu kantor ExxonMobil yang dirusak massa/media sosial

Kabar24.com, BOJONEGORO--Sekitar 2.000 pekerja proyek sumur minyak Blok Cepu di Lapangan Banyuurip, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojongoro, Jawa Timur, mengamuk dan merusak berbagai fasilitas perusahaan, Sabtu (1/8/2015).

Selain membakar lima unit mobil, para pekerja juga merusak pos penjagaan dan memecahkan kaca kantor di areal Engineering Procurement and Construction (EPC)-1 Banyuurip, Blok Cepu. Akibat kerusuhan ini pekerja di subkontraktor Tripatra-Samsung diliburkan selama satu pekan.

Amuk karyawan meledak setelah mereka antre makan siang di areal Engineering Procurement and Construction (EPC)-1 Banyuurip. Ratusan pekerja yang antre berjejalan di satu pintu-dari biasanya dua pintu-tak sabar dan emosi.

Kemarahan karyawan makin tersulut karena cuaca musim kemarau sedang terik. Untuk meredam kemarahan pekerja Kepolisian Resor Bojonegoro menurunkan seratus personel, ditambah personel dari Pengamanan Obyek Vital dan Brigade Mobil Kepolisian Daerah Jawa Timur. Hingga Sabtu sore kondisi di lapangan sudah berhasil dikendalikan.

Pihak Mobil Cepu Limited membenarkan bahwa kemarahan pekerja berawal saat mereka sedang antre mengambil jatah makan. Di waktu yang bersamaan petugas keamanan perusahaan mengumumkan agar pekerja di subkontraktor Tripatra-Samsung tidak meninggalkan tempat kerja lebih cepat. “Awal kasusnya seperti itu,” ujar Field Public and Government Affair Manager Exxon Mobil Cepu Limited Rexy Mawardijaya.

Kerusuhan itu menyulut ribuan pekerja lainnya untuk ikut-ikutan merusak. Petugas keamanan internal tidak mampu mencegah kemarahan pekerja karena kalah jumlah.

Kerusuhan akhirnya berhasil dikendalikan setelah polisi turun ke lokasi. Sejumlah orang pun dimintai keterangan. Kapolres Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Hendri Fuisher mengatakan bahwa kebijakan antre makan satu pintu itulah yang memicu keributan. “Kita telah kumpulkan datanya,” ujarnya.

Hendri menuturkan polisi akan berupaya memediasi perusahaan-pekerja dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Rencananya tiga pihak itu dipertemukan pada Senin, 3 Agustus 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper