Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cowok Punya Kekayaan Rp10,6 Triliun Tinggal di Trailer

Seorang bos besar perusahan retail sepatu dan busana online dengan kekayaan bersih 820 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,6 triliun memilih hidup sederhana dengan tinggal di trailer di sebuah taman, dan bukan rumah mewah di permukiman elite.
Tony Hsieh/forbes.com
Tony Hsieh/forbes.com

Kabar24.com, JAKARTA-- Seorang bos besar perusahan retail sepatu dan busana online dengan kekayaan bersih 820 juta dolar AS atau sekitar Rp 10,6 triliun memilih hidup sederhana dengan tinggal di trailer di sebuah taman, dan bukan rumah mewah di permukiman elite.

SIMAK: KERUSUHAN TOLIKARA: Polisi Periksa 22 Saksi

Tony Hsieh, Chief Executive Officer Zappos, tentu saja mampu membeli rumah mewah idaman di mana pun yang dia suka. Tapi, Hsieh memilih tinggal di sebuah trailer di taman di Las Vegas, Nevada, kota judi terbesar di Amerika Serikat.

BACA JUGA: WARTAWAN DIBUNUH: Tersangka U Tikam Korban 9 Kali

Menurut The New York Times, trailer-trailer bercat perak bermerek Airstream, yang dibelinya seharga 48 ribu dolar AS atau sekitar Rp 650 juta per unit pada 2013, kini berbaris rapi di sebuah taman di Las Vegas.

SIMAK: Lontong Kupang, Kuliner Khas Pesisir Surabaya

Seperti dilansir situs Daily Mail, Sabtu (19/7/2015), gaya hidup unik yang dipilih Hsieh ini mengundang para programmer dari Lembah Silikon bergabung dengannya untuk tinggal sementara di taman tersebut.

BACA JUGA: INFO MUDIK: Di Jalur Alternatif Ini Pungli Merajalela

Hsieh menjuluki trailernya "Llamapolis". Dia berbagi trailer dengan anjing alpaka peliharaannya. Sebelumnya, tempat itu merupakan lahan kosong yang semrawut. Hsieh meminjam lahan ini dari pemerintah setempat dan menyulapnya hingga hampir tak bisa dikenali lagi dari wujudnya semula.

Dalam laporan mengenai kehidupan Hsieh, laman Las Vegas Weekly menyebut, Hsieh bahkan memasang api unggun untuk umum dan berbagi dapur bersama warga sekitar.

Kepala eksekutif perusahaan retail online Zappos ini sudah menghabiskan 350 juta dolar AS atau sekitar Rp 4,5 triliun untuk berinvestasi di pusat Kota Las Vegas. Hsieh ingin membuat kota itu menarik lebih banyak investor, dan bukan sekadar magnet bagi orang-orang yang ingin berjudi.

Jual Perusahaan

Sebelum bergabung dengan Zappos, lulusan Harvard itu ikut mendirikan situs jejaring iklan internet LinkExchange. Dia menjual perusahaan ini kepada Microsoft seharga 265 juta dolar AS atau sekitar Rp3,4 triliun pada 1999.

Dia lantas menginvestasikan uang yang dihasilkan dari penjualan LinkExchange dengan mendirikan Zappos dan menjadi kepala eksekutif pada 1999.

Dia memamerkan kemampuan memaksimalkan investasinya dengan menjual sebagian saham Zappos kepada situs jual-beli online Amazon senilai 1,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 15,6 triliun pada 2009.

Lahir di Illinois dan dibesarkan di San Francisco, dia merupakan generasi pertama keluarga berdarah Taiwan-Amerika. Kedua orangtuanya lahir di Taiwan, dan kemudian beremigrasi ke Amerika.

Hsieh pernah dinobatkan sebagai salah satu jutawan paling hemat dalam komunitas bisnis. Dia pun tampaknya kini menjadi salah satu pelakon utama di tengah tren bisnis Internet.

Erik Moore, investor awal Zappos, mengatakan kepada laman Business Insider, "Uang adalah cara Tony untuk mendapatkan kesenangannya. Uang bukan masalah bagi dia. Jika hanya memiliki 1 juta dolar AS tersisa, dia akan menghabiskan 999.999 dolar AS untuk berinvestasi di Vegas."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper