Bisnis.com, JAKARTA - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TPA) mengungkap keterangan Margriet Christina Megawe kepada polisi melenceng dari selebaran kronologis yang beredar di masyarakat dan sosial media.
Menanggapi tudingan tersebut, pengacara tersangka kasus pembunuhan bocah Angeline, Margriet Christina Megawe, mengatakan keterangan Margriet kepada polisi dan publik selalu konsisten.
"Bilang ke dia jangan banyak bacot," kata Dian Pongkor, pengacara Margriet merujuk kepada pernyataan Ketua P2TPA, Siti Sapurah alias Ipung.
Ipung berujar, Margriet yang kini menjadi tersangka utama pembunuhan Angeline sekaligus tersangka penelantaran anak telah memberikan keterangan berbeda di dalam berita acara pemeriksaan dan dalam selebaran kronologis saat Angeline dilaporkan hilang.
Di dalam selebaran tertulis Angeline terakhir tampak bermain di halaman rumahnya dan ibunya sedang di dalam. Saat ibunya pergi mencarinya di luar, Angeline telah menghilang.
Sedangkan pernyataan Margriet di dalam BAP, yakni Margriet terakhir melihat Angeline merogoh tasnya untuk mengambil pensil yang hendak dipinjam Agustinus Tae Hamdamai alias Agus. Setelah beberapa saat tak kembali, Margriet mencari Angeline ke mana-mana, termasuk menanyakan di mana keberadaan Angeline kepada Agus.
Saat itu, Agus yang berdiri di depan kamarnya sendiri mengaku Angeline sudah selesai memberikan pensil kepadanya dan tak tahu di mana bocah 8 tahun itu berada. Margriet yang seharian kelimpungan mencari Angeline baru sempat melapor ke polisi pada malam hari.
Dian Pongkor menjelaskan, kronologis yang ada di selebaran itu memang tidak sedetil berita acara pemeriksaan polisi. Menurut dia, sejak Angeline dikabarkan hilang sampai ditemukan dalam keadaan meninggal, keterangan Margriet selalu konsisten.
Pada saat kejadian, 16 Mei 2015, Dian Pongkor menjelaskan, Angeline sedang bermain dengan hewan peliharaannya di halaman rumah. Setelah itu Angeline lari menuju kamar Margriet dan merogoh tas sekolahnya untuk mengambil pensil.
Saat ditanya Margriet, Angeline menjawab sedang mengambil pensil karena hendak dipinjam Agus. Setengah jam kemudian, Margriet memanggil Angeline. Karena tidak ada jawaban, Margriet keluar dan berdiri di depan kamarnya.
Margriet saat itu melihat penghuni kos hendak berangkat kerja dan membuka pagar rumah. "Mungkin saja pada saat anak kos membuka pagar, Angeline bermain keluar pagar. Karena dia penyayang binatang,” tutur Dian Pongkor.
Setelah kemana-mana mencari Angeline tapi tak juga ditemukan, Margriet panik sehingga baru melapor ke polisi pada malam harinya.
Dian Pongkor mewanti-wanti Ipung agar tak berasumsi dalam kasus ini. “Kalau menduga-duga, lebih baik tunggu sidang,” katanya. Karena menurut Dian, apa yang dikatakan oleh Margriet relevan dan sudah ada detailnya di BAP. “Kalau menduga-duga terus, si Ipung suruh jadi polisi aja deh,” katanya.
BOCAH ANGELINE DIBUNUH: Pengacara Margriet Minta Ipung Tidak Banyak Bacot
Menanggapi tudingan tersebut, pengacara tersangka kasus pembunuhan bocah Angeline, Margriet Christina Megawe, mengatakan keterangan Margriet kepada polisi dan publik selalu konsisten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
15 jam yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Teka-Teki Kondisi Kesehatan Prabowo: Benar Sakit atau Ada Agenda?
53 menit yang lalu
Divonis 6,5 Tahun Penjara, Harvey Moeis Pikir-pikir Putusan Hakim
1 jam yang lalu
Didampingi Istri, Gibran Pantau Job Fair di BBPVP Medan
11 jam yang lalu