Kabar24.com, BANDUNG—Kantor Perwakilan Bank Indonesia menyebut perlambatan ekonomi di Jawa Barat pada triwulan I/2015 yang hanya tumbuh 4,9%, sementara di triwulan sebelumnya mencapai 5,06%, sebagai yang terendah sejak 2009.
Kepala Tim Statistik Ekonomi dan Keuangan BI Jabar Wahyu Ari Wibowo mengatakan ketidakpastian ekonomi global sangat berpengaruh terhadap Jabar yang dalam pertumbuhan ekonominya sangat bergantung pada sektor industri yang mengandalkan pasar ekspor.
“Realisasi pertumbuhan ekonomi atau PDRB Jabar triwulan 1/2015 terendah sejak 2009, khususnya pasca global financial crisis yang dipicu subprime mortgage di Amerika. Sempat turun dari 5% lebih menjadi 4,2% secara nasional,” tuturnya seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (28/6).
Dia melanjutkan Jabar pun turut mengalami penurunan yang sama akibat dampak krisis keuangan global tersebut. “Jabar juga sama, turun, karena Jabar sangat bergantung kondisi ekspor.”
Dia melanjutkan tidak semata kondisi ekspor yang melambat karena perlambatan ekonomi global seperti AS, China, Eropa, Asean, Jepang yang tengah slowing down, dari domestik pun terindikasi realisasi belanja pemerintah masih terbatas.
Untuk menyikapi hal itu, dia menjelaskan kondisi yang tidak pasti atas pasar global serta harga komoditas yang turun, membuat faktor domestik akan sangat diharapkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.