Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENCARI PEMBUNUH ANGELINE: Usir Hawa Negatif, Warga Berniat Bersih-Bersih

Warga di sekitar rumah Margriet Christina Megawe - ibu angkat bocah Angeline - di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, merencanakan akan menggelar sejumlah rangkaian hajatan adat untuk mengembalikan suasana lingkungan seperti sebelum terjadinya pembunuhan Angeline.
Sulinggih mempersiapkan sarana sembahyang saat melaksanakan Ritual Mecaru di Jalan Sedap Malam Denpasar, Bali, Selasa (16/6). Ritual Mecaru tersebut dilakukan untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam pasca-kasus pembunuhan Angeline/Antara
Sulinggih mempersiapkan sarana sembahyang saat melaksanakan Ritual Mecaru di Jalan Sedap Malam Denpasar, Bali, Selasa (16/6). Ritual Mecaru tersebut dilakukan untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam pasca-kasus pembunuhan Angeline/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Warga di sekitar rumah Margriet Christina Megawe - ibu angkat bocah Angeline - di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur, merencanakan akan menggelar sejumlah rangkaian hajatan adat untuk mengembalikan suasana lingkungan seperti sebelum terjadinya pembunuhan Angeline.

Warga Lingkungan Kebonruki, Kelurahan Kesiman akan menggelar upacara Pancekluk untuk menetralkan arwah Angeline dari gangguan hawa negatif. “Warga tidak resah, tapi was-was karena karena terjadi pembunuhan,” kata Kepala Lingkungan Kebonkuri, Ketut Sutapa.

Menurut Sutapa, selama ini sesuai dengan adat Bali, jika terjadi pembunuhan maka warga diwajibkan untuk melakukan prosesi bersih-bersih. Apalagi Angeline dibunuh dan di dalam pekarangan rumah, yang juga milik ibu angkatnya, Margriet.

Dalam adat Bali, kasus pembunuhan terhadap Angeline telah menyebabkan lingkungan di sekitar rumah Margriet sudah tercemar sehingga perlu upacara adat pembersihan.

Putu Adiarta, warga Desa Pekraman mengatakan dalam adat Bali, rumah Margriet harus dinetralkan melalui upacara Caru Panca Kelud. "Lokasinya harus dibersihkan agar kembali menyatu dengan semesta," kata Putu.

Putu menuturkan upacara Mecaru dengan skala lebih kecil sudah digelar pada 16 Juni 2015. Warga di sekitar Jalan Sedap Malam berinisiatif melakukan upacara untuk menghindari petaka yang lebih besar.

Upacara Caru Panca Kelud, kata Putu, bertujuan membersihkan tanah di rumah Margreit secara adat. Sebab, tanah itu sudah digunakan untuk mengubur Angeline, yang menjadi korban pembunuhan sadis. "Tanah itu perlu upacara pembersihan yang lebih tinggi," kata Putu.

Jasad Angeline ditemukan dikubur di dekat kandang ayam di halaman belakang rumah Margriet pada 10 Juni 2015. Polisi menetapkan Agustinus Tae alias Agus sebagai tersangka pembunuhan bocah itu. Sedangkan Margriet Christina Megawe ditetapkan sebagai tersangka penelantaran anak.

Polresta Denpasar bersama Polda Bali masih terus mengembangkan penyidikan guna mengungkap misteri di balik pembunuhan Angeline.

Hingga kini warga masih memadati Jalan Sedap malam, terutama di depan rumah Margriet. Mereka berkerumun di luar garis polisi hingga di tepi untuk melihat rumah Margriet.

Pengendara sepeda motor maupun mobil juga memperlambat laju kendaraannya saat melewati rumah Margriet, yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper