Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Antisipasi Virus MERS, Surabaya Siagakan Scanner

Pemerintah Kota Surabaya menyiagakan peralatan scanner kesehatan yang ditempatkan di pintu masuk Kota Surabaya untuk mengantisipasi masuknya virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS- Cov).
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 19 Juni 2015  |  17:30 WIB
Antisipasi Virus MERS, Surabaya Siagakan Scanner
Ilustrasi

Kabar24.com, SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya menyiagakan peralatan scanner kesehatan yang ditempatkan di pintu masuk Kota Surabaya untuk mengantisipasi masuknya virus  Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS- Cov).

Sebelumnya, RS Dr. Soetomo Surabaya menerima pasien yang diduga terserang MERS. Pasien tersebut awalnya datang dari Pelabuhan Tanjung Perak, karena pasien merupakan anak buah kapal (ABK) MV Scotian Express yang sempat bersandar di Surabaya.

Namun, berdasarkan penyelidikan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dugaan adanya penyakit tersebut dinyatakan negative.

“Saya sudah perintahkan Dinas Kesehatan untuk ngecek, dan memang negatif. Namun saya tetap melakukan antisipasi, dan menyuruh Dinas Kesehatan agar meletakan alat scanner di Pelabuhan Perak dan Bandara Juanda,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, di Balai Kota Surabaya, Jumat (19/6/2015).

Risma, panggilan walikota Surabaya itu menambahkan, saat ini Pemkot Surabaya sedang belajar tentang tangap darurat dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun penyakit menular.

“Ini saya sedang belajar bagaimana mengahdapi dan mengantisipasi bencana, karena bencana itu tidak hanya alam tapi juga penyakit, lalu bencana yang disebabkan oleh bahan kimia,” imbuh Risma.

Diketahui, wabah MERS baru-baru ini telah melanda warga di Korea Selatan yang mengakibatkan sekitar 24 orang tewas, dan ratusan orang lainnya terinfeksi dan ribuan orang dalam karantina.

Penyakit sindrom pernapasan tersebut disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan dari yang ringan hingga berat, yang ditandai oleh gejala demam, batuk, dan sesak nafas. Virus tersebut pertama kali dilaporkan pada September 2012 di Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kota surabaya mers-cov
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top