Bisnis.com, TANGERANG— Tidak semua daerah di Indonesia tampil ke muka publik sarat akan budaya asli nan khas, sebut saja Kota Tangerang.
Mungkin bagi sebagian orang, atau bahkan bagi warga Tangerang sendiri, tidak ada yang spesial dari kota satelit DKI Jakarta ini. Tidak ada kebudayaan khas seperti di Aceh, Minang, atau daerah lain, dan tidak pula punya kuliner tersohor seperti bakpia Yogyakarta. Isinya pun tak jauh dari pabrik dan mal.
Pandangan semacam itu perlu diluruskan karena ternyata kota seluas 184,24 kilometer persegi ini punya degupnya sendiri.
"Bisa dibilang China Benteng inilah budaya aslinya Kota Tangerang," tutur Oey Tjin Eng, generasi kedelapan peranakan Tionghoa di Tangerang.
Bisnis menemuinya pada Jumat (19/6/2015) siang di Kelenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang. Pria bermata sipit dengan kulit sawo matang itu juga aktif di dalam kepengurusan kelenteng ini. Tjin Eng, demikian dirinya akrab disapa, membidani bagian hubungan masyarakat (humas).
Mungkin banyak yang pernah membuat ulasan tentang China Benten alias peranakan Tionghoa di Tangerang. Secara umum komunitas masyarakat ini dinilai memberikan warna tersendiri bagi sisi historis dan kultur Kota Tangerang.