Bisnis.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta adanya perbaikan infrastruktur dan penyederhanaan aturan untuk mempersingkat waktu tunggu bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok.
Imbauan itu ditujukan Jusuf Kalla kepada para menteri yang terkait dengan persoalan distribusi barang di pelabuhan. Menurut dia, para menteri perlu memperbaiki koordinasi dan menyediakan fasilitas yang memadai demi mempersingkat waktu tunggu bongkar muat (dwelling time).
“Intinya dua hal, infrastruktur dan koordinasi untuk menyederhanakan aturan agar bisa tercapai kecepatan mengambil keputusan,”katanya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (19/6/2015).
Menanggapi sikap Presiden Joko Widodo yang kecewa hingga menegur para pejabat karena belum tercapainya target perpendekan dwelling time menjadi 4,7 hari, Kalla menganggap wajar.
“Memang targetnya diberikan oleh presiden dalam rapat kabinet itu 4 hari belum dicapai. Artinya karena target belum dicapai jadi wajar kalau presiden menegur,”ungkapnya.
Sebelumnya, Jokowi memang menunjukkan kekecewaannya terhadap kondisi dwelling time yang masih berkisar 5,5 hari, padahal pemerintah telah menargetkan perpendekan waktu menjadi 4,7 hari.
Menanggapi sikap tersebut, tiga menteri terkait, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan segera mengadakan pertemuan untuk bertindak mencari solusi.