Kabar24.com, JAKARTA - Disepelekan ketika berkunjung di pelabuhan Tanjung Priok berbuntut panjang. Presiden Joko Widodo tegas akan mencopot pejabat terkait kalau memang tidak bisa melayani dengan cepat.
"Saya sudah ngomong, kalau dicopot ya dicopot, semua saya sudah sampaikan di lapangan, dirjen maupun menterinya juga, kalau tidak bisa melayani dengan cepat, ya seperti yang sudah saya sampaikan," kata Jokowi seusai buka bersama di Istana Negara, Kamis (19/6/2015).
Presiden saat mengunjungi pelabuhan Tanjung Priok tidak mendapat jawaban memuaskan dari petugas otoritas pelabuhan terkait instansi yang menghambat dwelling time. Presiden menghitung ketidakefisienan di pelabuhan tersebut mencapai Rp780 triliun.
"Karena di situ tidak efisien Rp780 triliun, loading-loading, bongkar muat, kelamaan. Hal-hal dokumen, kapal berhenti, ini biaya semua, itu meninggikan logistik transportasi," ujarnya.
Atas kekecewaan tersebut, Jokowi memutuskan akan mencari jawaban sendiri instansi mana yang tidak beres, bahkan sudah mengantongi nama pejabat kementerian ataupun direksi BUMN.
Seskab Andi Widjajanto dalam pernyataannya presiden segera mencopot pejabat itu. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai wajar apabila Jokowi marah di Tanjung Priok karena sebagai Presiden pertanyannya disepelekan dengan jawaban yang tidak nyambung.