Kabar24.com, PADANG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Andrinof Chaniago meminta adanya wakil menteri untuk membantu menjalankan tugas di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Dia mengaku kewalahan dalam menjalankan tugas, sehingga menggangap perlu ada seorang wakil yang akan membantu tugasnya. "Soal itu [wakil menteri] saya sudah ajukan ke presiden," katanya, Senin (18/5/2015).
Andrinof mengungkapkan jika usulan pengadaan wakil menteri untuk lembaganya ditolak, dia akan menawarkan opsi lain. Yakni menambah kewenangan pejabat eselon tertinggi di Bappenas untuk mewakilinya dalam sidang kabinet dan rapat-rapat terbatas.
"Kasih kewenangan sesmen (sekretaris menteri) saya untuk mewakili, kalau saya berhalangan menghadiri sidang kabinet," ujarnya.
Menurutnya, selama ini ada banyak hal di Bappenas yang mengganggu kelancaran tugasnya. Apalagi, lembaga itu sering kali dikunjungi dan berkomunikasi dengan pejabat tinggi dunia, seperti Presiden Asian Development Bank (ADB).
"Pernah Presiden ADB menunggu saya 1 jam. Padahal bisanya orang yang antre untuk ketemu dia (presiden ADB). Kalau sekelas menteri keuangan negara biasanya cuma dikasih waktu 5 menit sampai 10 menit ketemu pimpinan ADB. Jadi buat saya tak etis," katanya.
Andrinof mengungkapkan banyak agenda dan tugas yang diemban Kepala Bappenas, sehingga diperlukan pembantu menteri yang memiliki kewenangan mengemban tugas menteri saat berhalangan.
"Bayangkan kalau saya sedang (bentrok) rapat kabinet dan rapat terbatas. Apalagi menteri yang paling sering ikut rapat terbatas kan Kepala Bappenas, terus gimana," katanya.
Permintaan itu, imbuhnya, bukan untuk kesenangan secara pribadi, namun memang diperlukan. Kalaupun tidak diberi opsi wakil menteri, Andrinof meminta pengecualian untuk pejabat eselon I tertinggi di lembaganya diberi kewenangan mewakili menteri dalam rapat kabinet. []