Bisnis.com, JAKARTA--Tragedi penembakan empat mahasiswa Trisakti, 12 Mei 1998, kembali diperingati mahasiswa dan publik pada umumnya, termasuk via media sosial. Dalam beberapa jam pada Selasa, 12 Mei 2015, tagar dan kata #12Mei1998, trisakti sempat menjadi trending topic di twitter.
Tuntutan publik dari tahun ke tahun sama yakni agar pemerintah mengusut tuntas pelakunya, dan beberapa status disertai tagar khas untuk isu pelanggaran HAM, yakni #menolaklupa #melawanlupa.
Seperti tahun-tahun sebelumnya muncul desakan ke pemimpin negeri yang saat ini dipimpin Joko Widodo, untuk menepati janjinya, yakni menuntaskan persoalan HAM di negeri ini, termasuk tragedi Trisakti.
"Pada jaringan SNA (social network analysis) terlihat bahwa mereka yang peduli dan memperingati tragedi Trisakti bermuara pada tagar #12Mei1998 yang dirilis pertamakali. Sementara, tagar #Trisakti muncul berpencar dari beberapa akun, tapi tidak diretweet sebanyak #12Mei1998," demikian tulis siaran pers dari Awesometrics, Rabu (13/5/2015).
Dari SNA social topic, tak ada topik dominan yang muncul selain soal tuntutan diusutnya tragedi 12 Mei 1998. Jika melihat jumlah mention yang menyebutkan #12Mei1998 dan Trisakti, selama sepekan hingga pagi ini sudah hampir 75.000 percakapan di twitter.
Namun, dari jaringan SNA terlihat jelas adanya akun-akun yang mendompleng trend ini, seperti jasa penjualan followers, dan mereka berada diluar kerumunan.
Tak ada akun pribadi terkenal yang statusnya terlihat dominan diretweet, dan tak terlihat akun-akun tokoh masyarakat atau wakil rakyat yang terlihat diretweet pernyataannya soal peringatan 12 Mei.
Berdasarkan social network SNA tentang 12 Mei, tak ada status dari tokoh atau pemimpin negeri atau wakil rakyat yang bicara soal 12 Mei dan Trisakti. Adapun dua tokoh yang dicolek atau dimention untuk menuntaskan kasus ini adalah Jokowi dan Ahok. Ada satu status Iwan Fals yang diretweet karena diduga menyinggung 12 Mei.