Kabar24.com, MANADO - Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara menyatakan hingga April 2015, pihaknya baru menyerap beras petani sebanyak 1.200 ton atau 7,06% dari target 2015 sebanyak 17.000 ton.
Kepala Divre Perum Bulog Sulut Yayan Suparyan mengatakan rendahnya serapan beras diakibatkan masih tingginya harga di produsen.
"Harganya masih tinggi. HPP kan Rp7.300 per kilogram, tapi harga di produsen masih di atas itu," katanya, Jumat (8/5).
Untuk itu, pihaknya masih menunggu agar harga di tingkat produsen bisa sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
Dia mengungkapkan stok saat ini masih aman untuk tiga hingga empat bulan ke depan. Bahkan, pengisian stok juga telah diusulkan ke pusat.
Khusus untuk beras miskin (raskin), lanjutnya, di Sulut ada dua daerah yang menurutnya paling tertib yakni Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Selatan.
Menurutnya, kedua daerah tersebut paling tertib dalam melakukan pembayaran beras raskin. Padahal, untuk beras raskin 2014, masih ada sejumlah daerah di Sulut yang menunggak.
"Masih ada tunggakan di bawah Rp200 juta. Kabupaten Minahasa Tenggara misalnya masih ada sekitar Rp41 juta dan Kabupaten Minahasa Utara sekitar Rp43 juta," katanya.
Dia berharap untuk beras raskin pada tahun ini bisa lebih tertib sehingga tidak terlalu merepotkan. "Saya optimistis tahun ini lebih baik dan saya harap pemerintah daerah bisa bekerja dengan baik dan benar," ujarnya.
Serapan Beras Bulog Sulut Baru 7,06%
Perum Bulog Divisi Regional Sulawesi Utara menyatakan hingga April 2015, pihaknya baru menyerap beras petani sebanyak 1.200 ton atau 7,06% dari target 2015 sebanyak 17.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
12 jam yang lalu
Tekanan Berganda Harga Batu Bara dari China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu