Kabar24.com, JAKARTA - Kementerian Agama terus berupaya dalam menyamakan penetapan awal Ramadan, 1 Syawal (Idulfitri) dan Dzulhijjah (Iduladha).
"Kami terus upayakan menyamakan cara pandang dalam memahami hilal," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin.
Untuk itu, ia menjelaskan langkah pertama yang diambil adalah menyamakan pemahaman tentang hilal dan kriteria hilal, termasuk bagaimana hilal itu dapat disaksikan.
Menurutnya, selama ini yang membedakan penetapan awal Ramadan, 1 Syawal dan Iduladha adalah perbedaan pemahaman tentang hilal.
Dia mengungkap dirinya telah mengunjungi Pengurus Pusat Muhammadiyah di Yogjakarta untuk melakukan silaturahmi dan muzakarah dalam upaya menyatukan kalender hijriyah antara PP Muhammadiyah dan pemerintah.
Sementara itu, ia mengatakan akan segera melakukan kunjungan yang sama ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu dekat.
Lukman optimis dengan dilakukannya muzakarah semacam ini maka dirinya optimis permasalahan perbedaan pandangan penetapan Ramadan, 1 Syawal dan Dzulhijjah dapat segera terselesaikan.
Sebelumnya, Ormas Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan puasa 1 Ramadan 1436 tahun ini yakni jatuh pada Kamis, 18 Juni 2015.
Sementara Idulfitri 1 Syawal 1436 H bertepatan dengan hari Jumat, 17 Juli 2015. Penetapan awal puasa dan lebaran itu sesuai hasil telaah hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Metode telaah itu merupakan cara menetapkan awal puasa dan lebaran, termasuk Iduladha, dengan ilmu perhitungan falak atau astronomi.
BACA: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan 18 Juni, Lebaran Idulfitri 17 Juli