Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MAYDAY 2015: Omzet Pedagang Makanan Dan Minuman Melambung

Omzet sebagian besar pedagang makanan dan minuman di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, melonjak saat aksi buruh memeringati Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei 2015.
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut diantaranya, menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30%, kebutuhan hidup layak menjadi 84 item, dan meminta jaminan pensiun harus ditetapkan pada Juli 2015. /nh-bisnis.com
Ribuan buruh melakukan unjuk rasa saat memperingati Hari Buruh Sedunia di jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5). Dalam aksinya mereka menuntut diantaranya, menaikkan upah minimum 2015 sebesar 30%, kebutuhan hidup layak menjadi 84 item, dan meminta jaminan pensiun harus ditetapkan pada Juli 2015. /nh-bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -  Omzet sebagian besar pedagang makanan dan minuman di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, melonjak saat aksi buruh memeringati Hari Buruh Internasional atau "May Day" 1 Mei 2015.

"Sampai siang ini saya sudah mendapat Rp250.000, padahal biasanya hanya Rp100.000," kata penjual minuman dengan gerobak, Sugih kepada Antara di sekitar Bundaran HI, Jumat (1/5/2015).

Senada dengan Sugih, Wartono, juga pedagang minuman bergerobak di lokasi yang sama, mengatakan penjualannya meningkat 50 persen dari biasanya.

"Saya tidak bisa memberitahu jumlahnya. Yang pasti ada peningkatan penjualan sampai 50 persen," kata Wartono.

Sutirno, pedagang buah, juga mengaku penjualannya meningkat saat May Day. "Alhamdulillah sampai siang ini saya sudah dapat Rp400.000, jauh lebih besar dibandingkan hari biasa," tutur dia tanpa menyebutkan berapa jumlah pasti yang didapatkannya di hari biasa.

Namun, ada juga pedagang yang beruntung seperti yang dialami Monidik, penjual minuman dengan menggunakan sepeda. Dia kecewa karena penjualannya tidakm jauh berbeda dengan hari biasa.

"Saya mulai berjualan jam 08.00 WIB, tapi jumlah pembelinya biasa saja, padahal yang unjuk rasa kali ini lebih banyak," ujar Monidik.

Nasib Monidik sama dengan penjual gorengan Junaedi, yang menyayangkan banyaknya pengunjuk rasa tidak berbanding lurus dengan omzet penjualannya.

"Jumlah yang aksi banyak, tetapi yang membeli sedikit sekali. Padahal tahun 2014 di acara yang sama, gorengan saya habis diborong," ujar Junaedi, yang dagangannya terlihat masih banyak di atas gerobak.

Sejumlah pedagang juga berupaya pindah ke areal sekitar Istana Merdeka dan Monas, untuk mengejar rezeki lebih banyak karena aksi buruh mulai bergerak ke dua tempat itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper