Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Hari Terakhir Para Terpidana Mati Narkoba Bisa Kontak Keluarga

Hari ini menjadi hari terakhir para terpidana mati untuk melakukan komunikasi dengan Keluarganya di Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan.
Terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso mengikuti lomba peragaan busana kebaya saat peringatan Hari Kartini di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, Selasa (21/4/2015)./Antara
Terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso mengikuti lomba peragaan busana kebaya saat peringatan Hari Kartini di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, Selasa (21/4/2015)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Selasa (28/4/2015), menjadi hari terakhir para terpidana mati untuk melakukan komunikasi dengan keluarganya di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.

Prasetyo, Jaksa Agung, mengatakan persiapan pelaksanaan eksekusi terpidana mati sudah 100%. Dirinya pun telah menetapkan tanggal dan lokasi di Nusakambangan untuk pelaksanaan eksekusi tersebut.

“Hari ini terakhir bagi mereka bisa komunikasi dengan keluarga. Anda bisa tafsirkan sendirilah,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (28/4/2015).

Prasetyo menuturkan teknis pelaksanaan eksekusi akan dilakukan secara bersamaan, sehingga para terpidana mati yang akan dieksekusi tidak harus menunggu gilirannya.

Salah satu pertimbangan Jaksa Agung tidak mempublikasikan tanggal pasti pelaksanaan eksekusi terpidana mati tersebut adalah untuk menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan proses tersebut.

Pada saat pelaksanaan eksekusi terpidana mati gelombang pertama, pihaknya sempat menahan sejumlah penyusup dari negara asing yang menyamar sebagai nelayan. Padahal, eksekusi terpidana mati harus dilaksanakan di tempat yang steril.

Sebelumnya Kejaksaan Agung akan mengeksekusi 10 orang terpidana mati, tetapi menjadi hanya sembilan orang karena Sergei Areski Atlaoui mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara.

Sembilan orang yang akan dieksekusi adalah Mary Jane Fiesta Veloso warga negara Filipina yang kedapatan menyelundupkan 2,6 kilogram heroin, Myuran Sukumaran warga Negara Australia yang membawa 8,2 kilogram heroin.

Kemudian Zainal Abidin warga negara Indonesia yang tersandung kasus ganja, Martin Anderson warga negara Ghana yang terlibat perdagangan 50 gram heroin, Raheem Agbaje Salami yang menyelundupkan 5,8 kilogram heroin.

Selanjutnya Rodrigo Gularte warga negara Brasil yang terlibat penyelundupan 6 kilogram heroin, Andrew Chan yang membawa 8,2 kilogram heroin, Sylvester Obiekwe Nwolise warga negara Nigeria yang kedapatan membawa 1,2 kilogram heroin.

Terakhir, Okwudili Oyatanze warga negara Nigeria yang terlibat perdagangan 1,5 kilogram heroin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper