Bisnis.com, DENPASAR -- Memperingati hari bumi, warga Desa Serangan, Denpasar menanam 500 pohon mangrove hasil budi daya di air tawar.
Wayan Patut, salah seorang warga mengatakan penanaman tidak hanya selesai setelah penanaman mangrove ini dilakukan, tetapi akan dilakukan terus menerus. Ada 8 jenis mangrove yang berhasil dibudidayakan, yaitu, Soneratia sp, Rhizopora Apiculata, Rhizopora sp, Xylocarpus sp, Pemphis sp, Lumnitzera sp, Bruguiera gymnorhiza, dan Avicenia sp.
"Kegiatan ini harus dilihat dan dimaknai bahwa, kita hidup dan dihidupkan dari alam yang diciptakan oleh Tuhan, maka selayaknya kita harus menghormati dan menghargai alam dengan memanfaatkan secara arif dan bijaksana, untuk kelestarian sumber daya alam tersebut dan kehidupan generasi kita selanjutnya," jelasnya melalui siaran pers, Rabu (22/4/2015).
Dia mengatakan pohon mangrove yang ditanam tersebut sejatinya hidup di air payau. Namun, bersama rekan-rekannya di kelompok Serangan Bersinar Indah (SBI) dan Sahabat Karang Serangan (SKS) telah berhasil melakukan uji coba budidaya mangrove di darat dengan air tawar.
Wayan Patut dipercaya oleh PT BTID ditunjuk sebagai salah satu fasilitator untuk menjalankan program Pengembangan Ekologi Terpadu (PET) yang dilakukan di desa Serangan. Selain itu, dia juga satu tokoh pecinta lingkungan di Desa Serangan, yang pada 2011 mendapatkan Kalpataru kategori penyelamatan lingkungan dimasa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.