Kabar24.com, JAKARTA--Antisipasi dan perbaikan layanan haji terkait perubahan kawasan Mekkah saat ini, terus dilakukan Kementerian Agama.
Salah satu perbaikan penting terkait pemondokan.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menuturkan selama ini hotel yang disewa dekat dengan Masjidil Haram semakin sedikit jumlahnya karena renovasi besar-besaran oleh Pemerintah Saudi.
"Akibatnya beberapa hotel yang ada semakin menjauh. Ini tentu berimplikasi pada jamaah haji Indonesia," lanjutnya seperti dikutip laman Kemenag, Rabu (15/4).
Lantaran itulah, Kemenag akan memfasilitasi bagi jamaah yang tinggal di atas 2 kilometer dengan menyiapkam bus salawat.
Bus ini beroperasi selama 24 jam untuk memudahkan jamaah mengerjakan salat 5 waktu.
“Alhamdulillah banyak hotel baru. Sekarang dalam tahap proses. Beberapa sudah kontrak, yang lain dalam proses kontrak. Mudah-mudahan tidak ada kendala berarti,” rinci Lukman.
Untuk pemondokan di Madinah, Kemenag terus berupaya agar jamaah Indonesia tetap berada di wilayah markaziah dengan jarak di bawah 1 km dari Masjid Nabawi.
"Di Madinah, jamaah kita melakukan salat Arbain. Sehingga jarak menjadi penting,” demikian Menag.
Lukman juga mengaku sudah bertemu Menteri Haji serta Menteri Wakaf dan Urusan Agama Islam untuk meminta agar fasilitas di Arafah bisa ditingkatkam.
"Saya tekankan, naif juga Saudi sebagai negara yang sangat kaya, sementara puncak haji adalah wukuf di Arafah, tapi fasilitasnya apa adanya. Saya minta agar seluruh tenda jamaah Indonesia bisa dilengkapi dengan AC, seperti di Mina. Karpetnya juga lebih baik.”
Alhamdulilah, lanjut Lukman, mereka memyanggupi karena itu sepenuhnya kewenangan Pemerintah Arab Saudi.
HAJI 2015: Pemondokan Menjauh, Bus Salawat Disiapkan
Kemenag akan memfasilitasi bagi jamaah yang tinggal di atas 2 kilometer dengan menyiapkam bus salawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium