Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan pencarian 12 korban yang tertimbun longsor di Desa Tegal Panjang, Sukabumi berhasil dilakukan pada petang tadi.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menyatakan hujan deras selama dua setengah jam pada Sabtu (28-3-2015) sehingga air dari Gunung Merak melimpah ke perkampungan. Tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 200 meter longsor menutup akses jalan Sukalarang - Cireungas.
Menurutnya pada laporan awal diperkirakan hanya 10 korban yang tertimbun longsong, namun terdapat tambahan dua tamu yang ternyata ikut tertimbun.
Korban tertimbun adalah adalah Maya (13), Aisyah (50), Sopardi panggilan Opan (56), Dede (40), Elsa (15), Egi (6), Jamilah/Nyinyin (37), Lisdiawati (4), Lilis (36), dan Abdul Muti (42), Aldi (12) dan Deni (40). Korban Jamilah (37) dan Lisdiawati (4) adalah warga Cianjur yang sedang berkunjung ke rumah Ibu Lilis (36).
290 jiwa saat ini mengungsi ke balai desa, tenda pengungsi dan ke tempat kerabatnya. Sekitar 300 personil dari tim gabungan dari BPBD Kab Sukabumi, BNPB, TNI, Polri, Tagana, SAR, PMI, SKPD, relawan, dunia usaha dan masyarakat melakukan evakuasi dan pananganan darurat.
"Satu alat berat dan dua dump truk dikerahkan untuk membersihkan material longsor," jelas Sutopo dalam pesan elektroniknya, Minggu (29/3/2015).
Ia menjelaskan banyak daerah di Sukabumi yang rawan longsor. Bertambahnya penduduk dan permukiman yang menempati daerah-daerah rawan longsor tanpa didukung oleh mitigasi struktural dan non struktural yang memadai menyebabkan risiko tinggi longsor.
Beberapa kejadian longsor yang pernah terjadi di Kab Sukabumi antara lain di Kec Pabuaran dan Purabaya pada akhir Juni 2014 menyebabkan tiga orang tewas dan puluhan rumah rusak. Begitu pula longsor di Desa Pasawahan, Kec Cicurug pada 10 Maret 2015 lalu yang sebabkan tiga orang tewas.
