Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lemdikpol, Komjen BG, dan Invisible Hand

Komisaris Jenderal Budi Gunawan urung berkantor di Trunojoyo. Pelantikannya sebagai Kapolri dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo. Meski begitu, sejumlah anak buahnya di Lemdikpol sudah bergeser ke Trunojoyo.
Komisaris Jenderal Pol. Budi Gunawan saat bersiap untuk mengikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, (14/1/2015)./Antara-M Agung Rajasa
Komisaris Jenderal Pol. Budi Gunawan saat bersiap untuk mengikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, (14/1/2015)./Antara-M Agung Rajasa

Kabar24.com, JAKARTA—Komisaris Jenderal Budi Gunawan urung berkantor di Trunojoyo. Pelantikannya sebagai Kapolri dibatalkan oleh Presiden Joko Widodo.

Meski begitu, sejumlah anak buahnya di Lemdikpol perlahan tapi pasti sudah “bergeser” dan berkantor di Trunojoyo, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Sejak Komjen Budi Gunawan ditunjuk menjadi calon tunggal Kapolri oleh Presiden menggantikan Jenderal Sutarman, perlahan tapi pasti anak buahnya di Lemdikpol terlebih dulu merapat ke Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Pergerakan itu diawali oleh Komjen Budi Waseso, mantan Kepala Sekolah Staf Pimpinan Tinggi Polri.

Komjen dengan nama populer Buwas itu datang ke Trunojoyo menggantikan posisi Komjen Suhardi Alius sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Sementara Suhardi dimutasi ke Lembaga Pertahanan Nasional menjabat Sekretaris Utama.

Di bawah pimpinan Komjen Buwas, Bareskrim langsung mencomot perhatian publik dengan aksi penangkapan Bambang Widjojanto pada 23 Januari 2015.

Bambang yang saat itu masih aktif menjabat Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ditahan atas dugaan tindak pidana pemberian keterangan saksi palsu di bawah sumpah terkait sengketa Pilkada.

Sebagaimana diketahui, setelah Bambang berbondong-bondong pimpinan dan penyidik KPK lainnya dilaporkan ke Bareskrim seperti Adnan Pandu Praja, Zulkarnaen, Abraham Samad, bahkan hingga ke penyidik Novel Baswedan.

Peristiwa tersebut sekaligus menandai babak baru perseteruan KPK dengan Polri.

Bahkan yang teranyar, Bareskrim menetapkan pegiat antikorupsi Denny Indrayana sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi Payment Gateway.

Mengenai penangkapan Bambang Widjojanto, lembaga Ombudsman mengeluarkan rekomendasi bahwa penangkapan tersebut maladministrasi.

Satu hal yang disorot adalah keterlibatan perwira menengah dari Lemdikpol Kombes Victor Edi Simandjuntak dalam penangkapan BW.

Namun, tak lama kemudian, beredar telegram rahasia bernomor ST/494/III/2015 tentang rotasi jabatan sejumlah perwira Polri.

Di antaranya, yang mendapat perhatian publik, adalah promosi jabatan Kombes Victor Simanjuntak menjadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri.

Saat ditemui usai mengikuti acara serah terima jabatan, Senin (9/3/2015), Victor mengaku siap menyidik kasus Budi Gunawan, apabila sewaktu-waktu berkas perkara tersebut dilimpahkan ke Bareskrim.

Menurut dia, kasus dugaan korupsi Kalemdikpol itu harus diverifikasi terlebih dahulu.

Dalam telegram rahasia itu perwira Lemdikpol lain juga ikut mendapat promosi jabatan di Trunojoyo, salah satunya Brigjen Anton Charliyan.

Mantan Kepala Biro Pembinaan Pendidikan Pelatihan Lemdikpol itu menjabat Kepala Divisi Humas menggantikan Ronny Sompie yang dipromosikan menjabat Kapolda Bali.

Anton sendiri membantah bahwa jabatannya di Divisi Humas ada campur tangan atasannya, Komjen Budi Gunawan.

Tapi dia tidak memungkiri satu kantor dengan Kalemdikpol Komjen BG.

"Kebetulan satu kantor siapa yang mau menyalahkan. Insya Allah bukan [campur tangan BG]," kata Anton.

Seperti diketahui, pada perjalanan selanjutnya Budi Gunawan urung menduduki posisi Kapolri, setelah presiden tidak melantiknya dengan alasan terlalu banyak kontroversi di masyarakat.

Sementara itu, KPK pun telah menetapkan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.

Kini, setelah gugatan praperadilannya dimenangkan Hakim Sarpin, kasus Komjen Budi Gunawan dilimpahkan ke Kejaksaan Agung. Status tersangka yang ditetapkan KPK batal.

Meski begitu, jika tidak ada hal yang di luar kebiasaan, peluang Komjen BG untuk menjadi Kapolri tertutup sudah. Apalagi, Presiden sudah mengajukan nama lain yakni Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri baru dan tinggal menunggu persetujuan DPR.

Lantas, kemana Komjen BG akan berlabuh?

Setelah tiga anak buahnya masuk Trunojoyo, mungkinkah Komjen Budi Gunawan menyusul mengingat masih ada jabatan Wakapolri yang akan kosong?

Kita belum tahu, di belakang layar, seberapa banyak dan seberapa seru invisible hand sedang menggerakkan jalan cerita.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper