Kabar24.com, SAN FRANSISCO – Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve kian mensinyalkan suku bunga (fed fund rate/FFR) akan naik perlahan mulai tahun ini, tanpa menunggu inflasi dan laju pertumbuhan upah kembali ke level stabilnya.
Gubernur The Fed, Janet Yellen dalam pidatonya di San Fransisco yang digelar Jumat (27/3/2015) waktu setempat atau Sabtu (28/3/2015) WIB menyampaikan kenaikan suku bunga akan dilaksanakan secara perlahan.
“Dengan pemulihan ekonomi yang konsisten berlanjut, kenaikan suku bunga dapat ditempuh tahun ini,” kata Yellen dalam pidato kebijakan moneternya di San Fransisco.
Yellen mengakui inflasi inti yang melemah dan pertumbuhan upah yang lambat memang menjadi pertimbangan utamanya dalam memutuskan kenaikan suku bunga. Namun dia memastikan normalisasi moneter tidak harus menunggu inflasi menanjak persis ke level 2%, target yang ditetapkan bank sentral.
Pascapertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar dua hari selama 17-18 Maret lalu, Yellen menyatakan dia masih harus menunggu sejumlah data sebelum memutuskan kenaikan suku bunga yaitu tingkap pengangguran, upah, inflasi, dan belanja konsumen.
Sebagian rekannya yang merupakan gubernur The Fed negara bagian memprediksi suku bunga akan dinaikkan pada Juni atau September-Oktober mendatang. Pasar saham dunia bergejolak fluktuatif, menunggu kepastian keputusan Yellen.
“Kita harus menyikapi kenaikan suku bunga pertama sejak 2008 ini dengan hati-hati, mengacu pada data-data ekonomi. Laju kenaikan suku bunga bisa lambat, cepat, atau terhenti sesaat, tergantung pada situasi perekonomian, papar Yellen.