Bisnis.com, JAKARTA--- Kementerian Agama mengklaim terus berupaya menekan dan menangkal berkembangnya pemikiran yang mengarah kepada paham radikal atau intoleran, salah satunya melalui pembekalan kepada jamaan haji.
“Jamaah haji perlu diberi penerangan tentang paham radikal sehingga mereka tidak terpengaruh paham itu,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam keterangan tertulis yang dirilis Kementerian Agama di situs resminya, Sabtu (28/3).
Menurut Menag, ibadah haji setiap tahun dihadiri oleh umat Muslim dari seluruh penjuru dunia termasuk jamaah haji Indonesia.
“Para jamaah tentu akan berinteraksi, agar tidak disusupi paham radikal jamaah Indonesia perlu diberi pemahaman tentang paham radikal termasuk juga ISIS (Islamic State Irak & Suriah),” jelasnya.
Pelatihan manasik bagi jamaah, menurut Menag, rutin dilaksanakan untuk memberi pengetahuan serta pembekalan bagi jamah haji. “Pelatihan manasik digelar 10 kali. 3 kali di kantor Kemenag kabupaten/kota, 7 kali di kantor KUA,” katanya.
Mengenai kondisi kawasan Timur Tengah yang kini tengah bergejolak, Lukman berharap hal tersebut tidak akan mengganggu penyelenggaraan ibadah haji.
“Kami berharap konflik di kawasan Timur Tengah termasuk di Yaman, negara yang berbatasan dengan Arab Saudi cepat selesai,” katanya.