Kabar24.com, MANADO—Perekonomian Sulawesi Utara diprediksi tumbuh di kisaran 5,9%-6,3% pada kuartal I/2015 atau melambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 7,98%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulut Luctor E. Tapiheru menuturkan hal itu dipicu oleh tidak adanya momen yang mampu mendongkrak perekonomian daerah tersebut sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
“Kuartal I mungkin slow down dulu, nanti baru kelihatan di kuartal II atau III karena didorong hari raya keagamaan dan pemilihan kepala daerah yang dilakukan sejumlah kabupaten/kota dan provinsi sendiri,” ujarnya, Senin (23/3/2015).
Jika dibandingkan dengan kuartal IV/2014 yang mencapai 6,12%, menurut Luctor, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2015 diperkirakan tetap sedikit lebih melambat.
Sumber pertumbuhan diperkirakan masih berasal dari sektor utama perekonomian Sulut, yaitu perdagangan besar dan eceran; pertanian, kehutanan, dan perikanan; serta konstruksi.
Secara keseluruhan, pada 2015 BI memprediksi daerah tersebut memiliki prospek pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Hal itu didorong oleh disetujuinya APBN-P 2015 berupa paket stimulus fiskal dan langkah-langkah kebijakan reformasi struktural yang ditempuh pemerintah diyakini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih tinggi dan berkualitas.
Dia menegaskan peningkatan anggaran infrastruktur yang merupakan hasil pengalihan dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) diperkirakan mampu menjadi faktor pendorong percepatan pembangunan infrastruktur daerah.
Kondisi tersebut berdampak positif pada kegiatan perekonomian secara keseluruhan, sehingga pertumbuhan Sulut tahun ini diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi di kisaran 6,2%-6,6%.
Sebagai informasi, sejalan tren perlambatan ekonomi nasional akhir tahun lalu, perekonomian Sulut pada kuartal IV/2014 tercatat tumbuh 6,12%, melambat dibandingkan periode sebelumnya sebesar 6,53%.