Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TWNC Lepasliarkan Dua Ekor Harimau Sumatra

Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) pada Selasa (3/3/2015) yang dimiliki oleh konglomerat Tomy Winata melepasliarkan dua ekor Harimau Sumatra.
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), Panti (9 tahun) saat dilepasliarkan di hutan kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Pesisir Barat, Lampung, Selasa (3/3)/Antara
Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), Panti (9 tahun) saat dilepasliarkan di hutan kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), Pesisir Barat, Lampung, Selasa (3/3)/Antara

Bisnis.com, PESISIR SELATAN, LAMPUNG-Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) pada Selasa (3/3/2015) yang dimiliki oleh konglomerat Tomy Winata melepasliarkan dua ekor Harimau Sumatra.

Dalam pelepasliaran yang dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ini, kedua harimau yang merupakan sepasang ibu dan anak ini telah berada di pusat rehabilitasi satwa (PRS) TWNC selama 3,5 tahun.

"Kami harap semakin banyak pengusaha yang mendukung program ini atau melaksanakan sendiri. Ini tanggung jawab kita bersama," ungkap Tomy di sela acara.

Dia menambahkan sebagai puncak dalam rantai makanan, harimau memegang peran penting dalam siklus ekosistem di Sumatra. Kalau harimau punah atau hilang, terang Tomy, besar kemungkinan babi merajalela yang menyebabkan kerusakan kebun milik penduduk.

TWNC sendiri memiliki 3 izin yang didapatkan dari otoritas untuk mengelola areal seluas kurang lebih 50.000 ha, persisnya di sebelah selatan wilayah kerja Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Izin-izin tersebut yaitu izin pengelolaan pariwisata alam, izin kolaborasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan TNBBS, dan izin Pusat Rehabilitas Satwa (PRS) atau menjadi lembaga konservasi satwa.

Sementara itu, kedua harimau yang dilepaskan bernama yaitu Panti, betina berumur 9 tahun dan anaknya, Petir, 3,5 tahun. Pada 2010, Panti pernah dilepasliarkan namun kembali ke sekitar area PRS TWNC dalam keadaan hamil. Dua anak yang lain bernama Bintang dan Topan.

Secara terpisah, Siti menuturkan populasi harimau Sumatra adalah yang terakhir. Pasalnya, ungkap Siti, dua jenis harimau lain, yaitu harimau Bali telah dinyatakan hilang sejak 1940an dan harimau Jawa mengalami nasib yang sama pada 1990an, sekalipun hingga kini beberapa pihak masih meyakini ada harimau Jawa masih belum punah.

Untuk itu, tuturnya, pengelolaan ekosistem seperti yang dilakukan oleh TWNC perlu didukung karena tetap mempertahankan populasi satwa liar di habitat yang dijaga sedemikian rupa hingga tetap asli.

"Pemerintah sejak waktu-waktu lalu ada program konservasi satwa dijaga dan dilindungi, 10 jenis. Tahun 2015 kami memproyeksikan populasinya naik 10%," katanya.

Meskipun mendapat sinyal positif dari Kementerian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tomy menegaskan pihaknya tetap dalam posisi pasif dalam hal penambahan luas areal kerja sama.

"Kami bekerja, sejauh yang memang pemerintah mengajak bekerja sama, atau kami diperintahkan atau diberi kepercayaan. Soal luas ditambah atau diperkecil, itu bergantung SDM kami dan kepercayaan negara," ujarnya.

Selain harimau Sumatra, TWNC juga melepasliarkan 9 ekor penyu, 2 ekor elang dan seekor buaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper