Bisnis.com, JAKARTA—DPR mendukung sepenuhnya langkah pemerintah yang akan membatalkan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari Brasil.
Tantowi Yahya, Wakil Ketua Komisi I DPR, mengatakan procurement atau pembelian alutsista dengan Brasil bisa dihentikan. Pembatalan itu sudah dibicarakan dengan seluruh pengguna alutsista di Indonesia.
“Saya sudah bicara dengan Panglima minggu lalu, kalau Brasil itu masih bersikap seperti itu, kita evaluasi kerjama dengan mereka. Panglima sudah setuju. Wakil presiden Jusuf Kalla juga sudah menyatakan setuju,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (24/2/2015).
Selanjutnya, pembelian alutsista akan dialihkan ke sejumlah negara pecahan Uni Soviet, seperti Ukraina, Belarusia, Polandia, dan Rusia.
“Harganya pun juga bersaing. Jadi pemerintah tidak perlu cemas,” ujarnya.
Rencana pembatalan pembelian alutsista ini merupakan buntut dari penolakan duta besar baru Indonesia untuk Brasil. Toto riyanto.
Dubes Indonesia untuk Brasil ditolak secara tidak pantas. Alasannya, Brasil tidak terima Indonesia menerapakan hukuman eksekusi mati untuk seorang warganya.